<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

lundi, février 28, 2005
"Aceh, Jak Beudôh Beusaree!"
Setelah perjalanan yang cukup panjang karena delay yang terlalu lama, akhirnya aku bisa bernafas lega hari selasa malam itu. Setelah menginjakkan kaki turun dari pesawat, aku mencoba menghirup udara yang kata beberapa rekan masih berbau tidak sedap, sambil tangan siap-siap memegang masker. Ternyata tidak, loh. Aku bisa bernafas normal, cukup normal. Aku memasukkan kembali masker yang sempat aku pegang-pegang tadi.

Hari selasa siang lalu, dari pagi aku sudah membawa barang-barangku lengkap dari rumah. Katanya, siapkan pakaian untuk keperluan sepuluh hari, dan lupakan mencuci! Aku sempat gelisah juga karena aku cenderung mudah berkeringat, apalagi kalo lebih sering di luar ruangan (baca: tanpa AC). Jadi aku lebih banyak bawa kaos daripada kemeja. Sebelum berangkat, siang itu, aku sempat dihebohkan karena harus membawa kain untuk menutup kepala (semacam kerudung, begitu). Katanya disana WAJIB!, karena ada hukum Syariah Islam, pakai kerudung. Akhirnya buru-buru aku minta OB untuk beli kain di Pasar Blok M, sambil dalam hati pasrah dia bakal malak lagi, seperti kebiasaannya. Tapi ini darurat, apa mau dikata? Hmmm... Buat jaga-jaga, dibawa saja lah.... meski dalam hati, aku agak enggan karena menurutku kerudung itu bukan buat maen-maen kan?

Berangkat dari Cengkareng, pesawat mendarat mulus di Bandara Polonia Medan. Tapi kami hanya transit sebentar, sehingga aku tidak sempat untuk bertemu keluarga (padahal jarak rumahku ke bandara cuma 5 menit, loh!). Ya sudah, lah.. mungkin lain kali. Bapakku sempat telepon, hanya mengucapkan selamat jalan. Kamipun naik kembali ke pesawat. Perlahan mundur, namun tiba-tiba diumumkan bahwa ban pesawatnya kempes. Jadi pesawat kembali lagi ke parkiran semula, untuk isi angin. Kabarnya, hanya butuh waktu 20 menit. Tak apalah. Kami kembali turun ke ruang tunggu, waktu itu masih pukul setengah lima sore. Ternyata bosan juga menunggu sendirian. Well, sebenernya aku berangkat bareng bapak dan ibu-ibu bos dari kantor, tapi... rasanya ko, waktu itu, lebih enak duduk sendirian. Dan hey, cewek yang dari tadi aku pikir familar itu ternyata emang familiar, loh... CUT PUTRI! Itu loh, yang videonya dikirim ke Metro TV waktu kejadian tsunami dulu. Aku langsung, OOooohhh! Dan di sebelahnya, sepupunya IYID(?) yang sempet diinterview di Metro TV juga. Pantesan, wajah mereka terlihat familiar sejak aku liat di dalam pesawat sebelumnya.

Karna nga ada kerjaan, aku hampiri orang yang bernama Iyid(?) itu, dan kamipun mulai mengobrol ini-itu, mengusir kebosanan. Aku sempat berfikir, mereka ini benar-benar bernyali besar. Tidak trauma yah kembali ke Aceh? Dia hanya menanggapi dengan senyum dan menggeleng mantap. Tidak. Aku hanya berdecak kagum dalam hati, juga terlesip rasa malu.... karena sampai saat itu, masih ada sih rasa gentar di dada....

Pukul delapan malam, akhirnya pesawat tinggal landas menuju Sultan Iskandar Muda... dan pukul sembilan malam itu, aku menginjakkan kaki juga di Kota Banda Aceh. Waktu menanti bagasi, aku perhatikan bahwa kebanyakan barang-barang yang dibawa adalah berupa kotak-kotak yang berisi barang-barang sumbangan. Begitu memasuki kota, kami diceritakan tentang kuburan massal, proses pengangkutan jenazah, tenda-tenda pengungsi serta huntara (hunian sementara). Tapi malam itu, kami langsung menuju posko. Sampai di posko, kami disambut dengan cerita bahwa selepas tsunami, halaman posko itu dipenuhi oleh ratusan jenazah(!). Kondisi posko cukup baik, dengan 12 kamar. Karena tim yang tiba di Banda Aceh cukup banyak (hanya 3 wanita, termasuk aku dan sisanya Bapak-bapak semuah..), jadi para Bapak itu mesti rela dempet-dempetan dalam satu kamar. Jadi, saat itu... lupakan jabatan kalau harus satu kamar dengan direktur, khihihihi.. beberapa yang masih punya jabatan staff serba tidak enak karena satu kamar dengan direkturnya. Tapi, mau gimana lagi? Tidak ada pilihan.

Malam itu, aku sempat takut juga karena harus tidur sendirian di kamar paling belakang lagi... huuuu.... (jadi menyesal kenapa selama ini aku suka sekali menonton Dunia Lain, Gentayangan, The Ring, The Grudge (Ju-On), The Eye, dan sodara-sodaranya itu...) karna, sepanjang malam fikiranku jadi porno parno terus-menerus... kayak ada yang ngikutin, kayak ada yang deketin, kayak ada yang.... huaaaaaa... terngiang kata-kata mereka 'kemaren ratusan mayat nih... di depan sini, bahkan yang masuk ke dalam posko ini'. Makanya, aku nga berani jeprat-jepret di dalam kamar.. takut kalo ada penampakan? BISA MATI BERDIRI! hehehehehe...


Anyway, besok paginya.. kami siap-siap untuk rapat dengan Bapak Wakil Walikota Banda Aceh (karena kabarnya, Bapak Walikota-nya turut menjadi korban waktu kejadian itu..). Kondisi Balai Kota juga cukup mengenaskan, semua serba darurat. Dindingnya terbuat dari triplek. Tapi, kata mereka itu sudah mendingan, karena sebelumnya sempat tidak bisa dipakai.

Waktu rapat, aku sempat mengobrol berdiskusi dengan beberapa rekan di daerah.. dan mendengar versi-versi lain tentang mereka, keluarga mereka, kehilangan mereka pada waktu kejadian. Beberapa matanya sampai berkaca-kaca. Aku lebih banyak diam, mendengarkan. Jika berbicara, aku takut salah bicara yang nantinya justru menambah torehan luka di hati mereka.

Selepas rapat, kamipun berangkat jalan-jalan survey ke beberapa lokasi yang terkena bencana. Di sepanjang jalan, aku melihat banyak sekali sisa-sisa kendaraan (mobil) yang remek karena terhempas badai tersebut. Sampai di lokasi, lebih banyak lagi kendaraan-kendaraan dengan kondisi mengenaskan yang membuat kita bertanya-tanya, bagaimana yah kalau waktu itu ada orang di dalamnya?

Bapak Kepala Bappeda Kota (Baca: Pak Buchorri) bercerita tentang kejadian itu, yang turut merenggut nyawa anak dan istrinya yang terjebak di dalam mobil. Waktu selepas kejadian, Pak Buchorri, mungkin juga terjadi pada banyak orang, sempat mengalami... bukan gangguan mental sih, tapi semacam shock lah... nga bisa mikir.... dan setiap hari hanya melamun... tiris memang, karena aku yakin, bukan hanya beliau sendiri yang merasakan hal serupa.

Jalan-jalan Survey kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi lokasi yang membuatku menahan nafas (bukan karena aroma tak sedap, tapi pandangan yang tak terhalang oleh apapun.....). God Almighty! Sambil merinding, aku membayangkan sekian ribu orang yang dulu lalu-lalang di kawasan-kawasan ini, sekarang semua lenyap TAK BERBEKAS! Puing-puing yang tak bersisa itu disebabkan karena kawasan ini adalah kawasan perkampungan yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan semi permanen. Beberapa kawasan lain, masih memberikan getaran serupa. Kosong.

Pada beberapa lokasi lain, puing-puing berserakan menandakan petak-petak tanah masing-masing. Pada gambar di samping ini, kalian lihat bagunan yang menghalangi jalan itu kan? (baca: aku lagi males ngedit2 gambarnya, hehehe....) Naah, itu lantai 2 sebuah bangunan yang terlempar dari bagunan aslinya dalam kondisi terbalik dan lantai 1-nya ada di bagian depan gambar (baca: gambar tegel itu tuuuh, yang warna putih)... Bayangkan betapa besar tenaga air itu memporak-porandakan bangunan-bangunan dan segala ISINYA!

Lokasi yang berikut ini, juga terdiri dari puing-puing, sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai sebagai lahan permukiman, mengingat kondisi tanah dan kandungan air tanah yang mengandung racun (Sulfat, Timbal, dan Pospat). Sehingga rencananya lokasi ini akan dibiarkan sedemikian rupa, dan akan dijadikan kawasan "Museum Tsunami" (dalam rencana yang disusun di RTR -Rencana Tata Ruang- pembangunan Kota Banda Aceh). Namun yang menyulitkan adalah, menurut mereka, orang Aceh merasa bahwa tanah nenek moyang tidak semudah itu bisa ditinggalkan, akibatnya mereka cukup bersikeras kembali ke tanah milik mereka meskipun pemerintah tengah menyiapkan CBD (semacam pusat kegiatan lah..) baru dengan fasilitas yang lebih memadai di tempat lain (Lambaro dan Neuse), yang jauh dari pantai. Beberapa masyarakat yang bersedia pindah, adalah mereka yang petak tanahnya sudah menjadi laut, karena sekarang permukaan air laut naik sekian meter yang menenggelamkan beberapa bagian pesisir pantai tersebut.

Disamping kendaraan (baca: mobil-mobil), beberapa kendaraan lain (baca: kapal-kapal!) juga porak-poranda... dan tidak lagi berada di air... seperti yang satu ini................. yang membuatku hampir berhenti bernafas! Ini kapal yang mengangkut batubara.... dan batubara-nya MASIH ada di dalam kapal tersebut. BESAR SEKALI BUKAN?! Batin siapa yang tidak merinding melihat kapal-kapal besar itu berada jauh dari dermaga, melainkan di darat, yang bukan merupakan 'habitat'nya. Disamping kapal-kapal itu, beberapa kondisi jalan juga rusak berat. Aspal terkuak dari badan jalan berpindah sekian meter serta jembatan-jembatan runtuh dan putuh mengakibatkan banyak tanah daratan yang terputus dan hanya bisa ditempuh dengan helikopter. Mustahil pakai perahu karena arus laut yang cukup besar. Helikopter sementara hanya milik PBB, dengan kapasitas maksimal lima orang dalam sekali perjalanan. Hal ini cukup menyulitkan beberapa rekan yang ditugaskan ke Calang, karena sulitnya memperoleh izin menggunakan helikopter. Jikapun ada izin, hanya bisa mengantar dan mereka harus menetap di sana karena jumlah helikopter terbatas dan baru bisa kembali beberapa hari kemudian. Sementara di sana, boro-boro penginapan... rumah aja nga ada. Jadi mereka harus ikut tinggal di tenda-tenda bersama para pengungsi dan relawan.

Foto ini diambil di Lhok Nga, tempat yang diterjang gelombang tsunami paling tinggi (baca: TIGA PULUH TUJUH METER!). Tentunya tidak ada lagi yang bisa kita lakukan saat gelombang air setinggi itu datang di suatu pagi, saat kita baru saja dibangunkan oleh gempa bumi. Kabarnya, gelombang tsunami itu turun ke daratan dari dua arah, sehingga beberapa warga yang sempat melarikan diri, justru dihampiri oleh gelombang lainnya sehingga bahkan lebih parah mereka terhempas di titik kedua muka ombak itu saling menghantam (ini menurut cerita beberapa penduduk yang sempat kami temui di lokasi kejadian). Tempat ini sekarang dipenuhi oleh tenda-tenda pengungsi.

Evakuasi jenazah sendiri, sampai hari ini masih menemukan 200-300 jenazah setiap hari (baca: S-E-T-I-A-P H-A-R-I !). Kalian bisa menghitung, mungkin kalkulasi kasar yang kita baca di media massa masih harus ditambah sekian ribu, mungkin sekian puluh ribu lagi? Di foto itu, ada beberapa titik yang diberi tanda bendera? Naah, katanya itu tandanya masih ada jenazah yang belum dievakuasi di sana. Bisa jadi karena terjepit atau tergencet sehingga sulit bagi tim evakuasi untuk mengatasinya, karena butuh alat. Apalagi, setelah dua bulan begini, kondisinya sudah sangat rapuh dan menciut. Beberapa jenazah yang diketemukan tentunya sudah tidak mungkin lagi secara fisik untuk dikenali, yang menolong adalah jika di dalam kantong (jika masih berpakaian, karena mayoritas jenazah itu tidak lagi berpakaian saat terhembas arus gelombang) ditemukan hp. Memang, hp-nya sudah rusak total, tapi umumnya chip dalam handset itu masih dapat diaktifkan sehingga tim evakuasi dapat segera menghubungi nama-nama yang ada di phonebook chip tersebut untuk mengidentifikasi jenazah yang ditemukan tersebut. Kata mereka, lebih baik kami menemukan jenazah saudara kami meski kondisi fisiknya sangat mengenaskan, daripada kami mengenang mereka tanpa jejak. Memang menyakitkan yah, jika selamanya harus bertanya-tanya dimana saudara-saudara mereka itu sekarang?

Udara di Kota Banda Aceh, terasa agak gersang. Mungkin karena sudah hampir sepuluh hari di sana tidak turun hujan sama sekali. Penduduk yang berkendaraan dengan motor atau dengan mobil tapi kaca dibuka, dianjurkan untuk menggunakan masker, mengingat kemungkinan udara yang mungkin mengandung racun bagi paru-paru. Kondisi tanahnya juga retak-retak, dan hampir di semua tempat banyak lalat berterbangan dan hinggap di makanan-makanan. Aku sendiri, entah sugesti, entah memang bener. Beberapa hari terakhir, aku mengalami sesak nafas. Bahkan bangun di tengah malam dan dini hari karena sulit untuk bernafas. Waktu aku ceritakan ke beberapa orang yang bertugas menjaga di posko tempat aku menginap itu, kata mereka mungkin itu ulah hantu/setan/makhluk halus/penunggu/apapun lah istilahnya.... AIIIIH! Sepertinya, orang-orang Aceh sekarang ini senang sekali menggoda para pendatang dengan menceritakan kisah-kisah seram dan ganjil di sekitar tempat kita tinggal sementara itu. Mungkin memang bermaksud bercanda, tapi fikiranku jadi porno parno banget!

Tapi, saudara-saudara kita di Aceh, bukan orang-orang yang gampang menyerah. Mereka memiliki semangat yang cukup besar untuk kembali bangkit. Sempat aku melihat sepetak sawah yang coba dibangun oleh beberapa pengungsi di dekat tenda tempat mereka menetap sementara. Meski melihat kondisi tanahnya yang sangat kering dan beberapa bahkan pecah-pecah. Tapi, setidaknya mereka menunjukkan semangat mereka, mencoba bangkit dari kerapuhan jiwa yang masih dibayang-bayangi oleh hilangnya harta benda, saudara, dan semuanya. Hilang senyuman, hilang tawa, hilang sukacita dan damai sejahtera dalam hati mereka. Tapi, waktu terus berjalan. Dan mari berdoa agar saudara-saudara kita akan tetap bersemangat.... "Aceh, Jak Beudôh Beusaree!" (baca: Aceh, mari bangun bersama!).
posted by clodi @ 10:38   0 comments
lundi, février 21, 2005
ke Aceh....
yuhuuuuu...........
aku pamit mau berangkat ke Aceh yah?
nanti aku cerita-cerita tentang Tanah Rencong yaaaaa....?
tolong doakan aku, dan perjalananku...
(meski aku tau, ini bukan perjalanan yang menyenangkan...)

tapi, aku senang....
mari, saudara-saudara.. menginjakkan kaki di Tanah Rencong..!

hup! hup!
siap-siap!


bye-bye-bye Little Prince... buyar sudah mimpiku menantikan aksi panggungmu... (**pedih!**)
bye-bye-bye Bébé... buyar sudah mo nonton little prince bareng yah? tapi jangan lupa, belikan tiket untuk nonton teater koma itu yah?

I'm gonna miss you, you, you, and ALL OF YOUUUUU..............................
posted by clodi @ 15:14   0 comments
be an angel
hari sabtu kemaren, aku diajak oleh adikku ini untuk ikutan acara persekutuan, namanya JBF (Jakarta Bachelor Fellowship). dia terlihat bersemangat sekali. akupun berfikir, boleh lah... tokh, aku udah lama sekali nga ikutan acara persekutuan sejak dari kampus dulu.

sampai di sana, awalnya kami agak enggan untuk masuk, karna takut nga ada yang dikenal. tapi karna emang udah punya niatan, kami bertiga (aku, meita dan anna) pun memberanikan diri untuk jadi miss late karena kami memang terlambat hampir satu jam lebih. ternyata, Oh-oh! karena kurang teliti, kami lupa kalau syarat untuk datang ke situ adalah dengan membawa coklat. wah, masa mesti balik lagi. tapi ternyata, panitia jeli juga melihat kemungkinan ini, sehingga mereka menjual coklat buat jaga-jaga, hehehe.. yah, walo lebih mahal tapi daripada kami keluar lagi untuk mencari coklat, sudah lah beli di sana. beres urusan.

masuk ke dalam. benar, kan? sepertinya, nga ada seorangpun yang kami kenal. tapi, kalau namanya persekutuan, tentunya nga papa kan kalo kita datang dan bergabung dengan yang lain. ternyata, yang lain menyambut dengan akrab, dan kami bisa langsung cepat berhaha-hihi dengan teman-teman yang duduk bersebelahan.

acaranya cukup menyenangkan, setelah permainan dengan berkelompok-kelompok, cukup banyak tawa dan sukacita yang kami rasakan. tapi yang paling menyentuh hatiku adalah permainan terakhir. meskipun dulu, permainan ini pernah juga aku mainkan, tapi tidak bertahan lama. mungkin kalian pernah dengar? namanya, "be an angel"

begini. jadi, coklat yang dibawa oleh masing-masing peserta itu kemudian dibagikan kembali. tapi, nomer hp/telpon kita sudah tercatat di coklat yang kita bawa itu [practically, itu bukan kita yang nulis di coklat itu sih, tapi panitia.. setelah kita memasukkan data diri kita di folder panitia, kemudian coklat itu dibagikan secara random]. syukur-syukur kalo nga dapet nomer sendiri. lalu, tugas berikutnya adalah menjadi angel bagi orang yang nomernya ada di situ.... beberapa berusaha mengintip-ngintip coretan nomer telpon di coklat yang ada di tangan orang lain, mencoba mencari tahu, kalau-kalau nomer telponnya yang tertera di situ. bagiku, itu tidak masalah... aku tidak terlalu perduli siapa yang mendapatkan coklat yang tertera nomer telponku di situ.. yang penting, aku dapat coklat yang tertera nomer telpon yang aku idam-idamkan(?!).

whooa, jangan salah sangka dulu. aku tidak mengenal orang itu, tapi nomernya XL, jadi... kalo mau sms, aku bisa gratis... wakakakakakak! anyway, sekarang aku ingin melakonkan peran ini dengan lebih baik... lalu malam itu, sebelum terlelap...
aku mengirimkan sms:

"good night, sleep thight! let Jesus lead your way.. sweet dreams..
p.s: thanks buat coklatnyah.. -from your angel
"


dan dengan cukup antusias, dia langsung membalasnya:
"thanks... we remain as mistery friends,
glad to have you as my neighbor and friend
"


meski "my angel" belum juga memperhatikanku, tidak masalah. tokh kasih harus dimulai dari diri sendiri, kan? hehehehe... I already have my own angel, though...



p.s: buat bébé, 90% I bet that she's a woman! (soalnya, dari semua yang hadir 90% wanita, hehe...)
posted by clodi @ 09:13   0 comments
vendredi, février 18, 2005
aku ingin nonton Little Prince....
buku ini dulu sempat beberapa kali sudah aku baca. tapi , sekarang aku ingin membacanya lagi.. karena denger-denger bakal ada puppet shownya di GBB minggu depan... meski aku belum berhasil mendapatkan tiketnya.

ehm, sebenernya buku ini menjadi berharga buatku, karna Bébé dulu memberikan buku ini justru di masa-masa aku lagi ingiiiiin sekali menjauhinya (baca: waktu itu masa-masa pdkt). herannya, udah dijutekin, dikacangin, dimarahin, didiemin, ujug-ujug dateng dan ngasih hadiah buku Little Prince ini. untung bukunya nga terlalu tebal, karena aku cenderung kurang suka membaca. tapi, ilustrasi dan ceritanya benar-benar membuatku membayang-bayangkan si pangeran kecil dan imajinasi-imajinasinya. berkali-kali aku flashback masa kecilku, tapi beberapa memori memang sudah redup.

intinya, buku ini menarik sekali (baca, deh...). tak jarang membuatku tersenyum dan mulai membayang-bayangkan... iya, yah.. betapa konyolnya menjadi orang dewasa. serta melihat betapa luasnya khayalan dan daya fikir si pangeran kecil (baca: anak-anak). aku, seperti dia kah? khayalan-khayalanku?

hmmm, setelah membacanya lagi seperti ini, rasanya aku semakin ingin mendapatkan tiket itu... hik! semoga besok masih ada yang tersisa. tadi siang, kami mencoba ke GBB untuk beli tiket, tapi sayang sekali loketnya tutup (istirahat)... kami tunggu sampai jam setengah 2, belum juga dibuka. yah, sudahlah... kami harus kembali lagi ke kantor... dan (aku) dengan perasaan sedikit kecewa seraya berharap........

semoga, besok masih kebagian tiket...
posted by clodi @ 15:35   0 comments
jangan sisakan makananmu
"semir, Oom?" seorang anak berpakaian lusuh menawarkan jasanya untuk menyemir sepatu. tapi waktu itu hujan, jadi Bébé agak enggan untuk membiarkan sepatunya disemir anak itu. karena tentu saja akan percuma, tokh sebentar kemudian akan terpercik genangan air waktu berjalan menuju tempat parkir dari pondokan kios-kios makanan itu.

sedih juga melihat sekelompok anak-anak itu, beberapa menenteng tas plastik, dan beberapa lainnya tidak memegang apa-apa. aku memandangi mereka dengan perasaan serba salah. waktu dulu, aku pernah mencoba memberikan sereceh-dua receh koin pada satu-dua anak, tapi tidak sampai semenit kemudian, aku sudah dikerubuni oleh belasan anak, meminta jumlah yang sama.. dan dengan berat hati aku menolak memberi lebih. rasanya memang serba salah menghadapi mereka. usia mereka cukup beragam, namun lebih banyak usia sekitar 8-10 tahun bahkan mungkin lebih tua dari itu hanya karena kekurangan makan, dia jadi terlihat tidak bertumbuh. bisa jadi.

dalam hati aku bertanya-tanya, adakah orang yang menyuruh mereka meminta-minta? atau ini memang keinginan mereka sendiri? pernah beberapa kali aku mencoba berdialog dengan mereka, tapi jawaban yang mereka berikan agak simpang-siur, sehingga sulit untuk kupegang. benarkah yang mereka katakan? beberapa mengatakan mereka sekolah dulu pagi harinya, setelah pulang sekolah mereka lalu bergabung dengan yang lain mengemis di tempat itu. beberapa yang lain, dengan mimik murung, bercerita kalau ibunya sakit keras. terdengar klise, yah?

sepintas memang sulit membedakan siapa diantara mereka yang benar-benar butuh dan siapa yang hanya ikut-ikutan karena penampilan mereka hampir serupa. lusuh. kurus. dekil. lalu kupikir, gimana yah caranya?

saat beberapa orang di pondokan sebelah kami beranjak, mereka langsung berebutan mengambil sisa makanannya. kupikir, kalau sudah begini maka hukum rimba lah yang berlaku. siapa yang kuat, dia yang mendapatkan makanan lebih banyak. tapi aku salah, seorang anak yang bertubuh paling kecil berhasil menguasai beberapa makanan sisa, dan membaginya pada beberapa temannya yang terlihat paling kelaparan. dan, si anak yang terlihat paling lemah itu pun masih mau membagikan setengah dari setusuk sate yang diperolehnya itu kepada temannya yang lain. lalu mereka kembali bermain-main... tertawa....

aku terharu melihat kebersamaan mereka. lalu aku berfikir, kalau lain kali makan di tempat itu, aku akan menyisakan makananku...
posted by clodi @ 10:37   0 comments
jeudi, février 17, 2005
valentine?
tidak sengaja aku membaca sebuah artikel tentang valentine,
p.s: maaf mang Ucup, saya comot artikelnya tanpa permisi...


Apabila kita mendengar lagu “My Lady Valentine” terbayang oleh kita sosok seorang gadis ayu, imut2 dlm romantis cinta. Bahkan kalau kita mendengar refrain dari lagu tsb “Be my Valentine” rasanya sangat indah sekali untuk diucapkan sebagai nama panggilan untuk gadis kesayangan kita. Hanya sayangnya ini tidaklah benar, sebab panggilan “Be my Valentine” itu cocoknya diberikan kepada seseorang yg memiliki tubuh ala Arnold Schwarzeneger ato Rambo, sebab perkataan Valentine itu berasal dari bhs Latin “Valentinus” yg berarti “Gagah Perkasa”.

Juga satu hal yg ngawur, apabila hari Valentine itu dikaitkan dgn agama Kristen, sebab pujian “Valentinus” atau “Gagah Perkasa” sebenarnya diucapkan untuk memuliakan dewa Baal yg dibenci oleh Allah nya umat Kristen......
more...



membaca tulisan ini, aku pikir bener juga yah... meski banyak dari kita yang turut merayakan hari valentine, meski tidak mengetahui latar belakang kenapa hari ini disebut sebagai hari kasih-sayang.. tidak terlalu buruk juga sih, karena tokh tujuannya untuk hal baik.. hal menyatakan cinta kasih, untuk menebarkan banyak senyum dan rasa nyaman di hati banyak orang. bisa dengan coklat, dengan bunga, dengan apa saja. meski di lain pihak banyak juga orang (termasuk aku) yang tidak terlalu mengagung-agungkan hari ini sebagai hari spesial untuk berucap kata cinta dan berpakaian serba pink.

tapi aku senang, melihat orang jatuh cinta. aku senang melihat senyum lebar di wajah para abg yang pulang dengan wajah gembira dan menggenggam sekotak coklat atau setangkai bunga mawar atau balon berbentuk hati. meski tak jarang, jatuh cinta itu menyakitkan.... benar kan?

banyak orang yang mengakui tidak turut merayakan valentine, (apakah) karena mereka merasa setiap hari adalah valentine (baca: hari mengungkapkan rasa cinta)? sebenernya rasa cinta itu komitmen, kita mencintai seseorang unconditionally.. aku jadi inget tadi malem sempet dengerin lirik lagunya Alicia Keys: When You Really Love Someone
I'm a woman.. Lord knows it's hard.
I need a real man, to give me what I need.
sweet attention, love and tenderness.. when it's real, it's unconditional.
cause a man just ain't a man if he's not man enough....
to love you when you're right,
love you when you're wrong,
love you when you're weak,
love you when you're strong,
take you higher, when the world got you feeling low..
he's giving you his last, cause he's thinking of you first,
giving comfort when he's thinking that you're hurt..
that's what worth when you really love someone..

you're a real man.. Lord knows it's hard.
sometimes you just need a woman's touch.
sweet affection, love and support.. when it's real, it's unconditional.
cause a woman ain't a woman if she's not woman enough....
to love you when you're right,
love you when you're wrong,
love you when you're weak,
love you when you're strong,
take you higher, when the world got you feeling low..
she's giving you her best, even when you at your worst,
giving comfort when she's thinking that you're hurt..
that's what worth when you really love someone..

meski pasangan kita mungkin sekali-kali terkesan sangat keras kepala dan sangat menyebalkan. namun apakah itu alasan kita untuk kemudian langsung (aku katakan langsung, loh... tanpa ba-bi-bu) putus hubungan-tus! dimanakah cinta yang kita katanya semestinya ada tiap hari dan bukan hanya di hari Valentine?

menurutku, cinta yang sesungguhnya adalah saat semua rasa ketertarikan hilang, pesona memudar, dan semua seperti tampak buram... mestinya saat inilah cinta terbesar itu berperan.... bukan saat pertama melihat, lalu suka, lalu jatuh cinta, lalu menggebu-gebu, lalu bertemu selalu, lalu menghabiskan uang banyak untuk ini-itu, lalu telfon setiap waktu, lalu... lalu... bosan... dan hilang? jangan.

bukankah Valentine kita jatuh di setiap hari?
posted by clodi @ 17:12   0 comments
mercredi, février 16, 2005
rahasia
kita semua punya rahasia, kan? aku punya, kamu juga.. tapi tak jarang kita suka penasaran sama rahasia yang dimiliki orang lain. tujuannya bisa beda-beda. bisa jadi karena kita sangat mengagumi orang tersebut, atau kita diam-diam merasa iri karna keberhasilan mereka, bisa juga karena tindak-tanduknya mencurigakan, bisa karena dia sering berbohong atau selalu berusaha menutup-nutupi fakta, juga karena ada pihak lain yang dirugikan, atau sekedar usil, ingin tahu saja.. guna mencari bahan obrolan.

yang sering aku lihat sih, alasan yang terakhir. sekedar iseng. tapi buntutnya bisa jadi kita malah memandang orang tersebut menjadi kurang baik. mungkin di awal kita mengira dia orang yang baik, serba sempurna (meski kita tau tidak ada orang yang sempurna, tapi secara kasat mata tidak sedikit juga orang yang terkesan sempurna), ramah dan segalanya yang berawal positif, tapi semua bisa berubah drastis saat kita --mungkin secara tidak sengaja-- berhasil mengetahui rahasianya.

sebenarnya, aku tidak terlalu suka mengenal orang terlalu dalam. karena konflik jelas akan terjadi, cepat atau lambat. meski aku senang bersahabat, tapi aku tidak terlalu suka terlibat terlalu dalam di kehidupannya. dulu, aku cukup posesif dalam bersahabat. karena aku ekstrovert, tak jarang aku menceritakan (hampir) semua rahasiaku, bahkan mereka (orang-orang yang kupilih sebagai sahabat itu) bisa dengan leluasa membaca diary-ku. aku berharap mereka melakukan yang sama, tapi aku salah. tidak semua orang ingin dunianya dibuka lebar-lebar.

bahkan dalam hal gebet-menggebet, aku sangat tidak bisa tutup mulut jika aku sedang menyukai seseorang. jadi, waktu sma dulu, seluruh teman sekelas pasti tahu siapa yang sedang aku taksir, tak jarang mereka ribut memanggil-manggil namaku jika orang itu sedang lewat di depan pintu kelasku, bahkan tak jarang aku jadi dipermalukan dengan didorong-dorong oleh beberapa teman supaya berdiri lebih dekat dengan dia. malu? iya, malu memang kalau rahasia kita terbongkar. namanya juga rahasia, seharusnya kan disimpen yah?

tapi, belakangan secara nga sengaja aku tahu rahasia beberapa orang. meski mungkin tidak bisa dibilang akurat, tapi cukup bisa dipercaya. rasanya kok hati jadi nga tentram yah? takut kalau-kalau nanti aku malah membocorkannya ke orang lain. karena meski dimulai dari kata-kata "tapi, jangan bilang siapa-siapa ya?".. bull! tokh, aku udah membuka pintu untuk bilang ke siapa-siapa.

setiap percakapan menyinggung hal tersebut, rasanya tanganku langsung berkeringat dingin, jantung-pun berdegup cukup keras sambil dalam hati berhadap orang yang berdiri atau duduk di dekatku tidak sampai mendengarnya. pokoknya rasanya ingin menghindar saja dari mereka-mereka yang berpotensi memancingku membuka rahasia. hal lain yang kutakutkan adalah mis-judge... begitu tau rahasia orang lain, biasanya kita (maksudku, aku..) rentan untuk menghakimi..

meski tidak mengetahui rahasia orang lain bisa membuat penasaran, tapi bagiku.. mengetahui rahasia orang lain, justru bikin hati jadi tidak tentram.
posted by clodi @ 19:43   0 comments
mari ke Tanah Rencong
Akhirnya impianku untuk menjajaki Tanah Rencong sebentar lagi akan tercapai. Sudah lama rasanya aku ingin melihat kondisi di sana, meski hati agak was-was. Bak mau pergi ke medan perang, banyak teman menyarankan bawa obat-obatan yang lengkap, minum vitamin jangan lupa, kondisi harus fit, bawa masker, bahkan beberapa ingin ikut menitipkan sumbangan pakaian bekas(?). Untuk ini aku agak keberatan, iya.. keberatan menentengnya. Karena aku sendiri belum tahu kondisi di sana akan seperti apa. Mungkin lain waktu, kalau-kalau aku harus ke sana lagi.

Seminggu sepertinya cukup lama yah, mengingat kondisi di sana yang bisa dibilang serba minim. Tapi itu lebih baik lah, daripada dua bulan, seperti rencana sebelumnya.. Meski agak was-was, tapi aku cukup bersemangat juga untuk melakukan perjalanan ini.

Kata mereka, jika kamu dikirim ke Simeuleue, itu perjalanan yang paling melelahkan karena ditempuh dengan kapal motor seperti yang biasa dipakai para nelayan untuk menangkap ikan, dengan lamanya perjalanan hingga 12 jam (baca: DUA BELAS JAM!). Atau jika ke Banda Aceh yang aroma-tak-sedapnya sudah tercium sejak pertama kali keluar dari pintu pesawat. Atau ke Bireun yang katanya masih dihuni oleh para anggota GAM. Atau... ah, banyak lagi lah. Melakukan perjalan seperti ini, memang butuh perjuangan. Meski aku datang bukan sebagai relawan, tapi ingin rasanya jika bisa turut membantu di sana, hanya aku tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi di sana sekarang ini. Sampai sekarang, masih belum pasti aku akan dikirim ke mana. Tapi tak apa, ini perjalanan, jadi yah.. jalani saja. Yang pasti, aku ingin memulai perjalanan ini dengan semangat!

Dari kemaren, aku udah mikir-mikir mau bawa apa yah ke sana? Lalu aku bikin sedikit list kebutuhan sebelum berangkat:
- masker (hanya kalau-kalau aromanya masih kurang sedap untuk dihirup)
- autan (aku paling nga suka pake ini, tapi siapa tau aja di sana butuh?)
- CDR, Zevit-C, Vitacimin, Enervon C (vitamin... vitamin..)
- pembersih muka kaya Ovale gitu kali yah? (biar praktis..)
- hairdryer
- mouthwash (PENTING! PENTING! sapatau nga bisa sikat gigi)
- bolpen dan buku kosong (buat curhat! khihihihi....)
- obat panu, betadine, hansaplast, balsem gosok, minyak kayu putih, panadol, new diatabs, feminax, hmmm.... (dan sejenisnya kali yah?)
- bikini, disposable panties (maaf, cuma kali aja nga sempet nyuci...)
- sendal jepit (jelas ini penting!)
- koper backpack (nga mungkin kan kalo bawa-bawa koper)
- sumpit! (buat ngegulung rambut, khihihi.. kalau2 nga bisa keramas.. gosh!)
- seperangkat alat mandi lah (cologne jangan lupa! sapa tau nga bisa mandi.. hehheh)
- walkman dan beberapa kaset (kaset kosong dan mic sekalian(?) mo jadi jurnalis, clod?!)
- novel yang super tebel (biar awet dibaca berhari-hari..)
- .....

hmm... kayanya udah cukup banyak, apa lagi yah yang kurang?
posted by clodi @ 15:59   0 comments
mardi, février 15, 2005
salah kirim
Sabtu dua minggu yang lalu, ceritanya aku disuruh ngelembur. Tapi sampai di kantor, cuma aku berdua sama temen, sama BIG boss sih.. tapi beliau ada di ruangannya (terpisah dari ruangan kami). Waktu itu kelihatannya si BIG boss juga aga malas ketemu dengan Pak Maurits, yang mimpin tim pembangunan Aceh di PU sini lah (kayanya sih.... abis, kayanya beliau sibuk berat ngurusin Aceh ini)... jadi kami yang disuruh ngadepin Pak Maurits (dalam ati, alamat ngelembur berat nih! padahal malam itu aku mesti nemenin Bébé ke resepsi pernikahan kerabat Bapaknya dan lagi ada janji juga sama temen lama, bisa gawat!).

Untungnya, Pak Maurits lagi dirasuki angin baik. Dia nga nyuruh kami ngelembur, tapi tugas membantu membuat pendahuluan untuk laporan mesti aku bawa pulang. Yah, ngapapalah ngelembur di rumah, daripada di kantor. Jadi, aku janjian ke Pak Budi berhubung Pak Maurits ini nga punya alamat email. Aku bilang,"minggu siang deh yah saya email ke Bapak?" dan dia-pun setuju... "sms saya kalau udah dikirim ya?" pesannya. Deal!

Akupun pulang lah dengan membawa beberapa dokumen... itu nanti lah, yang penting ke resepsi dulu trus ketemuan sama temenku. Lalu pagi-pagi aku bangun lebih cepat, dan batal menemani Bébé yang mesti ke sekolah minggu. Sekitar jam 10, pekerjaanku beres juga, lalu buru-buru diusir dari kost karna mau disemprot anti DBD (ada beberapa teman kostku yang sempat diopname karena terserang DBD).

Pulang Gereja, Bébé menjemputku dan kamipun segera ke warnet untuk mengirimkan email ke Pak Budi. Agak susah juga mencari warnet yang bisa mengakses flash disc, jadi kami sempat pindah-pindah juga. Akhirnya setelah kukirim, aku sms Pak Budi, sesuai janji.
"Bos, emailnya sudah saya kirim. Semoga Bermanfaat. Clodi."
"Terima kasih. Tapi, email tentang apa?" balasnya.
(ahh, mungkin dia lupa) "Yang tentang Aceh kemaren, kan saya janji mau sms Bapak kalau sudah dikirim."
"Tentang Aceh yang mana?"
(Wah, jangan-jangan salah orang nih..) "Ini Pak Budi, bukan?"
"Iya, Betul. Tapi belum nyambung tentang Acehnya."
(hah?) "emang udah dibuka?"
"Belum. Karena masih di Surabaya."
Ah Pak Budi kan emang suka bercanda, tapi aku lagi males meladeni... jadi aku diamkan saja, yang penting aku udah kasih tau dan udah kirim. Titik.


Hari Senin, aku nginep di Puncak acara konsinyasi dari kantor. Pak Budi telpon. Begitu aku angkat, aku langsung nyerocos ngomong,"Pak, kemaren kan udah saya kirim, dan saya sudah sms ke Bapak."
"SMS? Nggak ada."
"Aaaah, ada.. malah Bapak maen-maen bilang kalo Bapak lagi di Surabaya."
"Surabaya? Ngapain ke Surabaya? Nggak ada kok! Aku nggak terima smsmu." Dia binung, aku malah makin bingung.
"Loooh? Kemaren kan Bapak jawab kayak gitu... nomer Bapak 0812 sekian-sekian kan?"
"Nggak. Salah itu, nomerku kan yang ini, pake Mentari."
"Nggak ah.. nomer 0812 itu.. kan Bapak yang kasih tau saya sabtu kemaren." aku masih ngeyel, ngerasa nga mungkin salah kirim.
"Ya ampun, Nggak adaaaaa......." tegasnya.
"Jadi.... siapa?"
"Ya, nggak tau....... Gini, aku nelpon mau nanya........" (lalu dia bicara tentang hal lain).

Begitu tutup telpon, aku buru-buru ngecek phonebook, dan....
O-M-G....!
Ternyata Pak Budi yang serba tidak nyambung waktu itu adalah BUDI PERMADI ISKANDAR (dosen killer yang menguji aku waktu sidang Tugas Akhir dulu)!
posted by clodi @ 15:38   0 comments
males pake sepatu
Belakangan ini aku memang malas pakai sepatu kalau ke kantor dan selama di kantor. Seperti kebanyakan orang-orang yang kulihat seliweran di jembatan jalan Sudirman, pergi ke kantor dengan bersendal jepit. Karena (mungkin) mereka menitipkan sepatunya di kantor, atau menentengnya dalam tasnya (nga tau juga sih).. dan biasanya mereka-mereka ini para wanita. Kalau dipikir-pikir emang praktis sih kalo di kantor punya locker, jadi bisa naro sepatu di situ dan aman juga jadi nga takut dicolong.

Di kantorku, boro-boro locker, meja buat naro tas dan nulis-nulis aja nga ada.. yang ada yah meja ini, meja dengan komputer diatasnya. Serta beberapa tumpukan berkas dokumen dan tumpukan kertas kosong yang suka dicolong ama OB.

Nah, belakangan sejak penerimaan CPNS lalu, kerjaan jadi sepi. Jadi nga terlalu dilibatin dengan kegiatan ini-itu lagi. So, boro-boro disuru ikutan rapat kan? Nah, karna itulah aku jadi males pake sepatu. Aku jadi senang pakai sendal dari sejak menginjakkan kaki ke kantor, sampai waktunya pulang sore-sore (sore-sore loh, bukan malem-malem, hehehehe...).

Minggu lalu, lagi santai-santai di ruangan tau-tau BIG boss manggil, katanya,"coba kamu ke Pak Maurits, diskusi dulu sama dia tentang paper ini." So, aku kudu rapi dong? Tapi, pas liat ke bawah baru sadar.... MAK! Aku nga pake sepatu!
Kayak orang kalap aku ke ruangan sebelah, minjem sepatunya Ninil. Sepatu model bot, sangat beruntung karna nomernya nga beda jauh, dan aku sedang pake celana panjang.. (kebayang nga kalo pake rok trus sepatu bot, emangnya mo dangdutan?!) meski emang agak kedodoran dikit sih... tapi, lumayan lah....

Sejak itu, aku tobat(?).. eh, nga lah... Sampe sekarang aku juga masih make sendal kok kalo ke kantor dan selama di kantor, khihihihi...


p.s: Ninil, thanks banget pinjeman sepatunya yah. Kapan-kapan 'tak pinjem lagi yah? hehehe...
posted by clodi @ 12:25   0 comments
pelangkah?
Hari minggu kemaren, aga deg-deg-an juga rasanya. Soalnya hari itu kami janjian makan siang dengan mbak-nya Bébé. Selama ini aku mengenalnya sebagai sosok yang cuek dan sedikit moody, karena terkadang dia ramah tapi lain waktu seperti nga perduli. Wajarlah aku pikir, namanya juga belum kenal. Apalagi, mbak yang ini kerjanya di luar kota dan pulangnya hanya beberapa kali dalam setahun. Jadi sejak sering maen ke rumahnya Bébé, si mbak emang jarang kelihatan. Nah, berhubung sekarang kita punya "perkara" yang mesti diselesaikan, jadi mestilah ada pendekatan dengannya.

Sabtu malam kemaren, Bébé tidur di rumahnya, bukan di tempat kost seperti biasa. Niatnya malam itu dia mau bicara hati ke hati dengan mbak-nya, tapi pas nyampe rumah si mbak rupanya udah tidur. Lalu paginya Bébé bilang udah ngajak mbak buat makan siang bareng. Sejak terima berita itu aku jadi makin deg-deg-an, aku mulai milih-milih baju.. beberapa kali gonta-ganti masih kerasa kurang puas. Wah, groginya melebihi grogi waktu mau ketemu ortunya Bébé, nih..

Urusan baju beres, sekarang masalah lain mengganggu fikiranku. Nanti di mobil aku duduknya di mana ya? Bangku depan atau bangku belakang? Jadi, aku sms beberapa temen ce, nanya baiknya aku duduk di mana? Hampir semua nyaranin duduk di bangku belakang, tapi kalo dia minta kamu yang di depan jangan nolak, nurut aja, nanti jadi canggung.. Ternyata, pas dateng Bébé dan mbak nungguin di mobil. So, pasti aku memang duduknya di belakang.

Di mobil, aku seperti ada di dunia lain. Sesekali aku lihat mereka berbincang berdua, tapi suaranya pelaaaaaaaaaaan banget. Asli aku nga bisa nguping. Mungkin karna faktor aku aga bongek juga, jadi nga kedengeran mereka sedang memperbincangkan apa. Sesekali aku berkomentar juga, yang aku yakin sekali kalo komentar itu GARINK ABIS DAN NGA NYAMBUNG ABIS! tapi aku pura-pura sok ramah, dan malah bikin suasana jadi makin nga enak (buatku sih, entah buat mereka, khihihi...)

Begitu duduk di food court itu, aku (pura-pura) sibuk membaca sebuah brosur eceran (padahal udah grogi beraddh!), Bébé sibuk celingak-celinguk mau milih makan apa, si mbak nga sibuk ngapa-ngapain, cuman bengong.. bikin aku jadi nga enak ati. Kuajak milih makanan bareng, dia ogah,"kamu duluan aja" katanya seperti enggan beranjak. Ya sudah, akupun sesegera mungkin menyusul Bébé. Abis milih makanan, aku duduk di bangku nungguin nasi liwetnya dianter, eh si Bébé ikutan duduk.
"Loh? Temenin dong?" anjurku, Bébé malah senyum-senyum, dia binun juga kali yah? Tapi nga lama dia nyusul si mbak juga, tapi nga lama udah balik lagi. Trus mbak nyusul.

Nga lama, makanan dateng. Kami-pun sibuk dengan makanan sendiri. Setelah kenyang, tinggal aku yang makanannya belum habis. Bébé mulai dengan bertanya-tanya tentang kerjaannya si mbak... tentang perjalanan dari Johor ke Medan.. kira-kira berapa lama? Aku binun juga, ko ujug-ujug udah ngomong gini?
"Rencana kami bulan Januari"
Aku cuma, HAAAAAAH!!!!???? (tapi dalem hati, kok!)
"Oh, masih lama.. wong Juni kontraknya udah abis, kok!"
"Jadi nanti dari Jakarta, dong?"
"Mungkin, liat nanti lah. Itupun kalo gue nga jadi ke Nigeria."
Lagi-lagi aku cuma, HAAAAAH!!!???? (tetep dalem hati, kok!)
Trus semua diem (aku emang udah diem daritadi).

"Tapi ada pelangkahnya kan?" si mbak memecah keheningan.
"Nanti kan pake adat Batak Karo... jadi..."
Ooops, ini bahaya! Aku jadi ingin ikut angkat bicara, "iya, mbak.. di Batak juga ada pelangkahnya kok..."
"Tuh kan... lagian kamu kan juga masi ikut adat di kluarga kamu." si mbak berkomentar ke Bébé. Bébé nyengir, "iyah... eluh maunyah apah?"
Aku? GEDUBRAGH!
Si mbak bilang, "nanti lah, sekarang belum kepikiran... masih lama kan?"
"Elu sendiri, udah punya rencana juga nggak?" Bébé baru kepikiran kali yah.. (mestinya kan kalimat ini awal yang baik untuk membuka 'diskusi' daritadi..)
Si mbak menggeleng, "belum.. belum punya rencana apa-apa."

Lalu kami bertiga diam lagi. Lalu si mbak ngusulin,"pulang yuk? Aku mesti ngetik kerjaan nih." Aku cepat-cepat ikut beranjak, sebelum semua jadi lebih kaku. Menuju ke mobil, aku berjalan makin pelan.. mengikutinya dari belakang. Kalau dia ambil posisi duduk di depan, maka aku ke belakang, tapi saat aku sibuk dengan fikiranku, si mbak menyuruhku untuk duduk di depan. Jangan menolak, aku tersenyum dan duduk di bangku depan.

Sepanjang perjalanan, kami (aku dan Bébé) yang lebih banyak bicara.. sambil sesekali berusaha melibatkan mbak dalam percakapan, pertanyaan kami pasti nga jauh-jauh yah tentang perkerjaannya lah... Tapi untunglah semua berjalan dengan baik. Sekarang tinggal nunggu aja, si mbak minta apa yah buat pelangkahnya?
posted by clodi @ 09:25   0 comments
lundi, février 14, 2005
bunga mawar
Bangun pagi tadi, aku tersenyum.. teringat kembali kejadian tadi malam.

Sepulang Gereja, Bébé menitipkanku ke warnet, karna mau bertemu dengan beberapa temannya, mau berbincang soal bisnis (mungkin), entahlah yang pasti aku agak malas untuk ikut nimbrung, disamping cowo-cowo semua, mereka juga ngomongnya serius.. jadi mending aku maen internet di warnet.

Sekitar jam 10, Bébé sudah selesai rupanya, dan menjemputku ke warnet. Sepulangnya, ada temannya yang nebeng jadi kami mengantarkannya dulu kembali ke apartemennya. Dalam perjalanan pulang, ada beberapa anak gadis di pinggir jalan berjualan bunga mawar per tangkai. Sebenernya, aku kurang suka bunga, apalagi bunga mawar... satu-satunya bunga yang bisa aku anggap cantik dan menarik hanyalah bunga lily, tapi bunga ini agak jarang dibeli orang, entah terkesan kurang bagus atau mahal yah?

Anyway, tiba-tiba teman itu teringat untuk membelikan mawar buat istrinya.. lalu tawar-menawar pun mulai lah. Ternyata, harganya mahal juga yah.. setangkai itu aja (tanpa ada tabung kecil berisi air di tangkainya yang setidaknya mampu membuat mawar itu tetap segar sampai 2-3 hari), harganya 20ribu. Setelah tawar-menawar sampai pake aksi sok jual mahal, jadi juga 10ribu (meski menurutku itu masih tergolong mahal). Tapi apa boleh buat, kalau tidak dibeli maka mereka tidak akan beranjak dari samping kaca mobil. Deal! Dia beli mawar untuk istrinya dan Bébé tidak berbuat apa-apa, hanya bilang "ah, mahal itu.. kita beli di Barito aja." Tapi malas juga sudah malam harus kembali lagi ke Barito untuk beli bunga, jadi dibelinya saja bunga itu.

Selepas mengantarkannya pulang, kamipun berjalan pulang. Langsung pulang. Aku sempat berfikir, bukannya Bébé tadi bilang mau ke Barito? Tapi sepertinya nga ada niatan ke situ, akupun memilih diam. Dalam hati, tokh aku tidak terlalu suka bunga.

10.30, tiba di kamar. Letih juga, tapi sulit untuk langsung jatuh tertidup... dalam hati wondering.. besok kata orang-orang hari kasih sayang, meski dari dulu aku nga pernah merasa hari ini istimewa, tapi ingin juga memberikan sesuatu untuknya. Tapi apa? Udah malem gini.

Lalu aku mulai mengobrak-abrik entah apalah yang pantes, liat-liat foto masa kecil.. lucu juga kalo ngasih foto. Beberapa kali aku mencoba menuliskan Happy Valentine 2005 dengan spidol yang bisa diapus, tapi diapus lagi. Rasanya kok narsis sekali ngasih foto sendiri ke Bébé buat dipajang dimeja kantornya? Hehehehe... Ah, buat kartu kecil aja lah... Sejenak semua barang dan bolpen-bolpen bertebaran di kamar, duh.. jadi sibuk beres-beres, mana pake acara gelas penuh air nga sengaja ketendang dan disambunglah dengan acara ngepel-mengepel pas hampir tengah malam gitu..

12.00, capek juga.. kartunya ternyata simpel banget tapi biarlah, at least i made something. Lalu aku siap-siap mau tidur. Bébé di-sms dari sejam sebelumnya nga ada respon sama sekali, mungkin dia udah tidur. Ya sudahlah, bahuku pun udah kerasa pegel-pegel.

12.05, telp bunyi.. dari Bébé, loh?! Dari tadi smsku dikacangin... akupun menjawan dengan suara setengah mengantuk, katanya:
"udah bobo, sayang? turun dong? Bébé ada di bawah nih..."
"Hah? ngapain? Malem-malem gini...?"
Sejenak aku lupa soal Valentine, bisi ada yang penting.. Bébé nga biasanya nyantronin kost tengah malem kayak gini. Buru-buru kusambar jaketku dan segera turun ke bawah, taunya kutemukan Bébé senyum-senyum... "ada apa?" kutanya. Senyumnya makin lebar, bikin bingung aja. Lalu, "tadaaaa.... nih, buat kamu." katanya sambil ngeluarin sebuket bunga dari balik punggungnya.
"loh? Bébé balik lagi ke Barito?"
"Iyah... trus nungguin di mobil ampe jam 12."
Terharu.

Memang sih, Bébé ngasih bunga mawar dan anggrek.. tapi aku suka.
Makasih yah, sayang... membuatku jadi menyukai bunga mawar.
Anyway, nga ada kata Valentine darinya sejak ngasih bunga itu, cuma "I Love You!" sambil mendekapku erat, menebarkan hangat di sekujur tubuh dan mengusir gelitik dinginnya angin semilir malam tadi....

I Love You, Cheri...


p.s: ......, and Happy Valentine's day!
posted by clodi @ 14:48   0 comments
mardi, février 08, 2005
uang palsu
Pasti sering kali kita mengalami ketika kita nyetor duit agak banyak, duit kita itu diperiksa dulu oleh kasir denga sinar ungu. Yah, dicek palsu apa gak. Kadang kita males juga yah ngeliatnya. Tapi ternyata memang masalah uang palsu masalah serius di Indonesia. Jadi biasakan diri berurusan dengan pemeriksaan seperti itu kalau ke bank atau ke money changer.
Beberapa waktu itu ditemukan duit palsu di BIN (Badan Intelejen Negara). Kok bisa? Uang palsu di sarang intel, begitu laporan tempo beberpa minggu lalu. Dan dugaan sudah mengarah ke pejabat Kepala Staf Harian Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu di Badan Intelijen Negara itu. Cukup mengejutkan. Kewajaran terliat sebenarnya ketika Pak Zyaeri ini sudah terkenal menjalankan tugasnya seperti film seri the Shield itu. Catching the bad guy by thinking and being as a bad guy and using other bad guy. Menangkap penjahat dengan berpikir seperti penjahat dan menggunakan penjahat lainnya yang serupa.
Maaaak,.. seram kali. Ada juga rupanya yah seperti ini, mengingat jaman petrus (penembakan misterius) sudah lewat.
Dituduhlah Bapak Zyaeri ini memproduksi uang palsu dengan menggunakan ahli2 tukang palsu yang pernah direkrutnya utk menangkap penjahat lainnya. Dan baru tahulah aku kalau pembuatan uang palsu itu gossipnya memang sudah cukup dimengerti telah menjadi kegiatan yang di-back-up oleh banyak orang polisi dan militer. Entah itu untuk kepentingan pribadi atau pun sampai politik. Konon ada beberapa oknum yang memakai uang palsu untuk membeli suara mendukung partai golkar. Ada juga yang bilang ada yang pernah dipake untuk beli suara waktu referendum di Timor-timur dulu. Ada lagi yang seram, untuk pembiayaan operasi di Maluku dan Aceh.
Lepas dari itu semua, sudah menyebar sampai mana uang-uang palsu ini, yang konon sudah diproduksi dengan sangat canggih sehingga sangat sulit dibedakan? Jangan beberapa uang palsu sudah ada di tangan kita atau dalam dompet kita. Jadi wajarlah kalau kasir bank atau money changer suka memeriksa duit kita berulang-ulang.
posted by clodi @ 19:06   0 comments
jeudi, février 03, 2005
akibat balas dendam
abis sakit kemaren,
sekarang aku udah sembuh..
jadi dari kemaren aku maruk deh makan goreng-gorengan,
pokonya sagala goreng-goreng tak makanin..
tahu goreng, pisang goreng, bala-bala...
sambil dijejelin cabe rawit juga,
trus makan yang asem-asem..
wuiiiih! rasanya puaaaas deh!

tapi...
sekarang malah bawaannya jadi muleees...
posted by clodi @ 13:23   0 comments
bosen
mestinya hidup itu kan dinamis yah..?
tapi seringnya kita ngerasain stagnansi..
semua seperti begitu-begitu aja..
nga ada yang menarik,
nga ada tantangan..

seperti aku nih sekarang,
beberapa hari (baca: beberapa minggu) belakangan ini asli nganggur beradz!
bos-bos sedang berkutat ngurusin Aceh..
katanya lagi ada banyak proyek di sana,
tapi aku blum kebagian tugas-tugas aja..
walhasil, tiap hari yah begini-begini aja..

sampe cape browsing, sampe males googling, sampe bored buka-tutup window ini-itu (baca: friendster dan email)... sampe bosen buka-buka blog temen-temen... ternyata, surgadunianya nga ada kerjaan itu cuma satu-dua hari pertama doang.. sesudahnya.... pffff!!!!
akhirnya, aku jadi kecanduan tidur.. dimana-mana, kalo sunyi senyap nga ada suara, pasti tidurrrr... sampe rumah langsung tidur, padahal di kantor nga ngapa2in.. ah, memalukan! udah tidur mulu, bangun pagi-pagi teteup wae rasanya badan pegel linu...
banyak waktu terbuang percuma memang.. mestinya aku bisa lebih kreatif yah? ngapain kek.. ngejailin orang kali! atau.... bikin film(?)..

naaaah, pas lagi nganggur-nanggur gini... bos telp.. bikin paper.. kumpulin bahan ini-itu.. wah, kaya syok terapi aja! dibilang lagi pw (posisi wuenak) nga juga, tapi kaget aja.. tau-tau ada tugas yang lumayan ngajak kerja keras...
ah, manusia emang nga pernah puas!
posted by clodi @ 08:42   0 comments
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER