<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

mardi, février 27, 2007
launching
....mari, mari....

.....klik gambar yang lucu ini yah.....



Libellés :

posted by clodi @ 12:42   2 comments
mercredi, février 14, 2007
kaleidoskop 2006
kupikir belum telat lah untuk mencatat perjalananku selama tahun 2006. tahun ini berlalu dengan sangat indah. menyisakan memori yang nga akan aku lupakan seumur hidupku.


Januari 2006.
tahun ini kami awali dengan janji pernikahan di atas Altar.
di hadapan 300 jemaat.
berjanji saling menjaga.
berjanji saling setia.
enam januari dua ribu enam,
sore hari pukul tiga.
aku dan dia,
selamanya.


Februari 2006.
aku ketahuan hamil.
kalau benar hitungannya,
usia janin 2 minggu kira-kira.
senangnya hati ini.
nga nyangka,
ternyata aku tokcer juga yah...


Maret 2006.
mabuk karna hamil mulai terasa,
makin hari makin menjadi.
aku jadi super sensitif.
tapi aku mencoba bertahan.



April 2006.
mabuk.
ogah minum susu.
muntah-muntah.
turun berat badan.



Mei 2006.
mabuk berkurang.
berat badan naik tak terkira.
*balas dendam!*
mulai bisa masak di rumah.





Juni 2006.
karna tugas kantor, aku ditinggal suami pergi.
tidak boleh nyetir sendiri.
pulang-pergi pake taksi.
di rumah sendiri.
sepi.
tapi, itu pertama kali...
lentera menyapaku dari dalam rahim,
"mama jangan sedih,
ada aku kok yang nemenin.."


Juli 2006.
masuk trimester dua.
kehamilan terasa lebih menyenangkan.
kupikir bisa kubawa renang.
ternyata aku jadi ogah basah.




Agustus 2006.
kami mulai hunting rumah.
ternyata mahal-mahal.
hitung-hitung tabungan.
wah, masih kurang.
kehamilan masuk tujuh bulan.
kebetulan ada libur panjang.
lalu bikin acara makan-makan.
ramai-ramai mendoakan.
supaya sehat terus sampai lahiran.
puji Tuhan.


September 2006.
semakin serius hunting rumah.
masih belum ketemu juga.
susah yah, nyari rumah.
hingga satu ketika,
puji Tuhan nemu rumah di Rempoa.
harga di bawah rata-rata.
sambil usaha cari pinjaman.
dengan segala usaha.
bisa juga nyicil rumah.
tabungan terkuras pelan-pelan.
rumah butuh renov sana-sini.
kaki mulai membengkak.
ketar-ketir menunggu yang dinanti.


Oktober 2006.
akhirnya,
oktober delapan belas dia lahir.
bahagianya,
terasa sampai dalam batin.



November 2006.
suka-duka jadi ibu.
sambil sibuk nyari pembantu.
akhirnya dapat mbak pengasuh.
semoga dia sayang ama anakku.
tak bosan aku menatapnya,
mendengar tangisannya,
menyentuh kulitnya,
membelai rambutnya.
tak henti aku bersyukur,
terima kasih, Tuhan.


Desember 2006.
tiba juga penghujung tahun,
lengkap sudah perjalananku,
tahun penuh anugerah,
tak terhitung banyaknya berkat.
si kecil yang lucu,
Lentera Aglanaysa Rosataminta.
merayakan Natal bersamamu,
bahagiaku lengkap sudah.

Libellés :

posted by clodi @ 13:00   4 comments
mercredi, février 07, 2007
kebanjiran lagi
hari senin pagi,
februari enam,
cuaca cerah..
sepanjang hari mentari bersinar ramah..

kami berjalan bertiga,
aku menggendong si buah hati,
suamiku menjinjing barang-barang,
hati lega, bisa pulang ke rumah...

para tetangga tengah sibuk membersihkan rumah mereka,
ada yang menjemur kursi dan sofa,
ada yang menyikat tempat tidur,
ada yang membongkar bangku-bangku mobilnya,
tapi semua tertawa kok,
mungkin ceria..
banjir tlah reda....

aku juga tersenyum sumringah,
ah, senangnya pulang ke rumah, fikirku..
suamiku pun tengah sibuk mengepak pakaian,
harus terbang ke luar kota, katanya..
tugas kantor.

kondisi begini, cegahku.
iya, katanya. terpaksa... aku pun tak ingin pergi,
tapi dokumen meeting aku yang bawa,
jadi....
maafkan aku sayang,
aku harus pergi, katanya....

ya sudah,
sepertinya cuaca juga mulai bersahabat....
baiklah, aku tidak mencegah.


malam itu kami terlelap.
suamiku mengeluh mulai demam.
aku memintanya menegak paracetamol,
dia tegak lalu tidur...
aku pun tidur, di samping si buah hati.

tiba-tiba pukul tiga...
hujan turun hebat sekali.
aku tersentak, saat suamiku membuka pintu kamar.

aku langsung turun ke bawah,
membangunkan bibi dan si mbak yang terlelap,
kasihan mereka, kecapaian habis bersih-bersih rumah,
aku bangunkan.. aku suruh berjaga-jaga..
sembari aku mengangkut barang2 yang tengah dijemur di lantai 1..

sibuk... sibuk...
hatiku bertanya,
God, haruskah kami mengungsi lagi...?

ternyata memang tak perlu ditanya,
air mulai merembes malu-malu memasuki ruang tamu,
segera kusambar Lentera kecilku,
kembali seperti itu,
pagi itu pukul tiga,
kami menembus arus banjir yang mulai mencapai pahaku,
di tengah hujan lebat,

sekarang,
kami masih di sini,
dengan berat hati masih merepotkan mom rieke *maaf yah, mom*
mudah-mudahan cuaca berhenti ngambek akhir pekan ini,
supaya kami bisa pulang ke rumah...



Tuhan, tolong....

Libellés :

posted by clodi @ 13:20   7 comments
dimanche, février 04, 2007
kebanjiran
dulu kupikir, kejadian kayak gini cuman ada di tipi...
tapi, setelah aku alami sendiri hari kamis-jumat (1-2 feb) kemaren..............-
kejadian ini benar-benar menyadarkanku untuk lebih berempati pada mereka yang mengalami kebanjiran. ternyata, memang mengerikan!

kami tinggal di daerah Rempoa (sebelum ciputat), deket Bintaro sektor 1... kami pindah ke rumah ini, beberapa hari setelah buah hati kami, Lentera lahir. masih sekitar 3 bulan yang lalu.

rumah kami kebanjiran dengan ketinggian air mencapai bagian atas dada orang dewasa. mobil pun terendam air secara sempurna. untungnya *memang kita harus tetap bisa mampu melihat sisi positif yah, hehehe* kami sempat loh mindahin barang2 dari lantai 1 ke lantai 2... barang2 kayak sofa tipi, spring bed.. kami mendadak menjadi perkasa *aku, bibi pembantu, dan si mbak babysitter* waktu banjir datang, Agus, suamiku, masih terjebak macet karna arteri yang dilalui bis yang ditumpanginya terendam banjir.

pertama banjir masuk rumah *saat itu aku tengah siap-siap mau rebahan tidur di samping putriku, Lentera.. tiba-tiba si bibi pembantu membuka pintu kamar sambil teriak banjir....* kami langsung mindahin karpet dan sofa ke atas.lalu spring bed.. bayangin 3 cewe ngangkat spring bed gede ke lt.2! ditambah lagi aku sambil gendong Lentera di satu tangan, tangan yang lain bantuin ngangkat spring bed. Agus masih belum pulang juga. begitu air semata kaki, listrik kulkas dan dispenser langsung aku cabut. lalu mindahin semua barang elektronik ke atas. ternyata ga lama, naik lagi sebetis... aku langsung mindahin semua yang bisa kami angkut ke lt.2.. lalu sedengkul... Agus pulang, langsung bantu ngangkutin barang ke lt.2... lalu sepaha! kami langsung diam di lt.2. tadinya kami berfikir untuk tidur di rumah aja. tapi hujan ga nunjukin tanda2 mau reda juga. kami mencoba telp 112 atau nyari tau nomer kantor polisi. minta bantuan perahu karet. tapi ga berhasil.

aku langsung minta ban berenangnya Lentera ditiup. mikirnya, kalopun kami udah ga mungkin gendong dia melewati banjir, masih bisa didorong2 lah.... tapi hatiku tetap ga tenang... aku sempat histeris saat kami berdoa. suasana bertambah mencekam saat sayup-sayup aku mendengar teriakan Allahuakbar *sori kalo cara nulisnya salah yah...* dari rumah-rumah tetangga, teriakan minta tolong dari tempat yang lain.... dalam hatiku: beginikah akhirku, Tuhan...? lalu kami nekad menembus banjir di tengah hujan lebat malam itu, saat genangan air di luar rumah sudah mencapai dadaku. tapi aku HARUS pergi saat itu juga. belakangan baru aku keinget punya kerabat *MOM RIEKE THANKS BERAT!!! TANPA DIRIMU....... AH, GA TAU LAH MAU NGOMONG APA!!* di blok atas.... sempat aku hubungi, ternyata karena lebih tinggi, di sana ga banjir. *katanya, bertahun-tahun tinggal di sini, belum pernah banjir sampe segitunya. bahkan banjir 2002, komplek kami ini ga kena sama sekali.* makanya kaget banget waktu denger ternyata blok kami udah kerendam.

aku, Agus (sambil gendong Lentera, karena kalo aku yang gendong.. Lentera pasti udah basah kuyub) dan babysitternya (sambil mayungin Agus dan Lentera) berjuang melawan arus air yang cukup deras. sampai di simpang dekat rumah, aku teriak minta tolong pada satpam yang jaga di gardu. saat aku teriak tolong, mereka masih diam aja.. tapi saat aku teriak tolooooong, anak saya!!!! baru deh mereka menyusul kami. karena arus terlalu deras, kami pun harus berjalan menyamping. banyak banget kayu-kayu menghantam betis, dengkul, paha dan telapak kakiku... sakit! tapi aku tak perduli. yang penting bisa keluar dulu bawa anakku. akhirnya tiba juga di rumah mom Rieke.

begitu kami sampai, mom Rieke langsung mengambil Lentera.. dipeluk. karna takut Lentera kedinginan. kami semua udah basah kuyup! Agus pulang lagi ke rumah. aku minta dia untuk jemput si bibi pembantu. kalau si bibi ga keluar malam itu juga, entah lah... aku khawatir sekali karena hujan masih saja deras dan tidak menunjukkan tanda-tanda bakal reda.

begitu suasana tenang, baru aku liat jam. astaga, udah jam 1.30 pagi ternyata! sejak air masuk rumah jam 21.30 itu, kami benar-benar terlena dengan kesibukan sampai ga tau waktu ternyata udah dini hari....

keadaan lebih tenang.. kami pun berbilas, supaya kulit tidak gatal-gatal. lega? iya, tentu. karna aku berhasil membawa pergi anakku sebelum air terlalu tinggi. sampai pagi, ujan ga kunjung reda. aku makin gelisah. kabarnya udah sampai se leher di jalanan. ya, Tuhan maha besar!!! aku pun akhirnya memasrahkan mobil dan rumah yang udah terbenam. materi bisa dicari. yang penting nyawa dulu selamat. puji Tuhan, kami sekeluarga dalam kondisi sehat. hanya Lentera yang mulai bersin-bersin. tapi karna Lentera masih minum ASI, aku jadi menegak obat batuk dan obat flu.. supaya Lentera bisa meminumnya lewat ASI.

tadi pagi ke rumah, ternyata puji Tuhan udah surut. lumpur dimana-mana... kerja keras nih, hehehe.... dan tabungan ASI perah pun udah basi semua *padahal lumayan bo! 20 botol (sekitar 2 liter)*

mari, singsingkan lengan baju... kita berbenah!! =)
Tuhan berkati kita semua yah.. aku bersyukur sekali masih bisa menikmati kicau burung pagi ini sambil menimang Lentera kecil yang tergolek manja di gendonganku. meski badan pegel luar biasa, tapi saat lentera naik ke bahuku, tidak terasa berat loh! padahal udah 6 kilo, hehehehe......

makasih berat buat Mom Rieke sekeluarga yang welcome banget ngasih kami tumpangan senyaman ini. *bisa internetan pula! hehehe....* juga makasih untuk semua teman-teman yang udah bermaksud baik bertanya kabar kami, menawarkan rumahnya untuk jadi tempat mengungsi kami, juga bahkan mengantarkan makanan yang akhirnya kami titipkan di posko banjir karna puji Tuhan, kebutuhan kami masih tercukupkan.

kami terus mendoakan sodara-sodara kita yang sampai saat ini masih harus kebanjiran karena adanya kiriman banjir dari Bogor. ya, Tuhan..... ampuni kami.

dan, teman-teman....
jangan buang sampah sembarangan lagi yah... atau kita akan begini lagi *bahkan bisa lebih parah lagi* tahun 2012!!!





n.b: sekarang air sudah surut... mudah-mudahan besok udah bisa pulang ke rumah.

Libellés :

posted by clodi @ 21:35   3 comments
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER