<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

mercredi, mars 28, 2007
memilih dokter anak
Dokter Anak 1
(ini dokter anak yang dipilihkan oleh rumah sakit tempat Lentera lahir)

kunjungan pertama.
Lentera usia 10 hari.
kondisi: berat badan Lentera turun dari 3450 gram jadi 3050 gram.


Dokter Anak (DA): "wah, cara menyusuinya yang salah ini, ibu. coba, praktekkan di depan saya, bagaimana cara ibu menyusui?"
Aku (AK): .......... *grogi, buka kancing baju, menggendong Lentera sambil gemeteran*
DA: "iya, ini posisinya harus begini *sambil benerin posisi gendongan Lentera* liat pipinya, kalo kempot berarti belum pas itu. *sambil melepas isapan Lentera dengan kelingkingnya* coba, ulangi lagi!"
AK: ......... *ngikutin semua perintah blio*
DA: "dicoba terus di rumah yah. nanti kembali 4 hari lagi. kalau beratnya belum naik juga. terpaksa anaknya saya rawat!"
AK: ......... *gemeteran*
meski dimarahin, dalam hati aku bersyukur. dokternya telaten yah. setelah 4 hari, Lentera kembali ke berat lahir. leganyaaa....


kunjungan kedua.
Lentera usia 1 bulan.
kondisi: mau imunisasi Hepatitis B yang kedua dan Polio yang pertama.


DA: "sekarang vaksin Hepatitis B yang kedua dan Polio yang pertama, ya!"
AK: "iya..." *pasrah*

cenderung ga ada masalah.


kunjungan ketiga.
Lentera usia 2 bulan.
kondisi: mau imunisasi BCG.


DA: "sekarang vaksin BCG dan Polio yang pertama, ya!"
AK: "iya... eh, polio kan udah bulan lalu, dok?? bukannya selanjutnya bulan depan?" *untung inget*
DA: "oh.. iya ya? ya udah, kalo gitu BCG aja."
AK: "iya..."

jusssss! Lentera disuntik di lengan. lucunya, ga menjerit. diem aja. Lentera justru menjerit waktu dipegangin tangan dan kakinya ama suster-suster. sambil nyuntik, si dokter tertawa-tawa sama suster-susternya. terkekeh-kekeh. entah tentang apa, aku mana ngerti. selesai nyuntik. aku baru keinget, ada yang pengin ditanya.

AK: "dok... kalo misalnya......" *terpotong, karna dokternya ga dengerin*
AK: "dok... saya mau tanya....." *terpotong, karna dokternya masih sibuk bergosip!*
AK: *mulai sebel dan sedikit teriak* "dokterrrrrrr.... saya mau tanya.... blablabla"
DA: "blablablabla....." *menjawab pertanyaan seadanya, tidak memuaskan.. karna blio masih sibuk bergosip sama suster-susternya sambil menjawab pertanyaanku.*

pulang dari situ, kecewa berat. emang sih, dokter itu ternama. udah senior. pasiennya banyak. dan namanya sering banget kedengeran kalo lagi nyangkut-nyangkut laktasi.

dengan berat hati.
dokter ini terpaksa kucoret dari daftar.



Dokter Anak 2
(dikunjungi karna mendadak. Lentera lagi rewel berat karna udah 2 hari blum popo.)

DA: "oooooh, ini kolik!"

cusss! lubang anusnya *ups, sori!* Lentera dicolok ama dokter itu! keluarlah eskrim yang dikeden-keden Lentera 2 hari itu. aku sempet kaget juga. dari pagi aku bergumul untuk nga mencolok Lentera di daerah situ. eeeeh, ini dokter maen langsung aja.

AK: "kalo kolik sebaiknya diapain yah, dok?"
DA: "adaaaaaaa obatnya!" *katanya, bangga!*
AK: "emang kalo nga pake obat, nga bisa yah dok?"
DA: "ya, baiknya pake obat lah biar cepet sembuh!"
AK: *langsung bt!*
DA: "ini saya resepin obat, ada obat kolik. diberikan setetes tiga kali sehari. ada obat pengencer feses *karna waktu itu, Lentera udah 2 hari nga popo.. padahal ga papa sebenernya kalo cuman minum ASI* dikasih kalo udah 4 hari blum BAB. ada lagi MICROLAX, ini dimasukin lewat anus.. diberikan kalo sampai 6 hari belum BAB juga. kemungkinan sih, bayi ibu ini mengalami PENYEMPITAN SALURAN PENCERNAAN, jadi kita perlu observasi bedah!....." *nyerocos ga keruan*
AK: ...... *makin bt!*
DA: "kembali lagi minggu depan, yah!"
AK: "makasih, dok!" *dalam hati.... jangan harap kami datang kembali!*

pulang dari situ.
kecewa amit-amitt!
namanya langsung aku CORET PAKE SPIDOL MERAH TIGA KALI!!!



Dokter Anak 4
(dikunjungi karna Lentera mau vaksin DPT 1)

hmmm.. sebenernya dokter ini yang paling okee...
hanya, dokter ini membatasi jumlah pasiennya.
tiap praktek cuma mau nerima 10 pasien.
udah gitu, yang nelpon buanyaaaaakkk banget!
telat 10 menit aja dari jam dibukanya line telp,
udah deh.... ga bakalan dapet nomer!!!
dan sering pula tidak praktek karena lebih sering meluangkan waktunya untuk menjadi pembicara di seminar-seminar.
agak susah kalo mengandalkan dokter ini, if... *mudah-mudahan sih jangan sering-sering yah* Lentera sakit mendadak, gitu loh.....



Dokter Anak 4
(dikunjungi karna Lentera mau imunisasi DPT 2)

DA: "anaknya sehat, kok bu.... tuh, ceria banget!"
AK: *tersenyum, berarti abis banjir kemaren Lentera sehat-sehat aja. puji Tuhan*

jussss! Lentera disuntik. tapi, ternyata obatnya tidak disiapkan bersamaan. so, setelah Lentera menjerit disuntik pertama kali *ceritanya vaksin DPTnya diambil terpisah* jadi sementara Lentera masih kesakitan, eh.. si dokter dateng lagi untuk nyuntik sekali lagi. kembali Lentera menjerit kesakitan! duh!

DA: "iyaaa, gini deh.. dokter kasih vitamin yah."
AK: *bingung*
DA: "dikasih 3 kali sehari yah..."
AK: "buat apa yah dok?"
DA: "biar sehat aja."
AK: *lha! bukannya anakku sehat?? dokter itu gatellll kali tangannya ga nulis resep yah????!!!??*

pulang dari situ.
aku coret lagi si dokter ini dari daftar.
sampai hari ini,
vitamin itu masih teronggok di kulkas lengkap dengan kotaknya,
blum pernah dibuka sama sekali.




Dokter Anak 5
(dikunjungi karna Lentera lagi ogah mimik langsung sama ma)

DA: "anaknya sehat kok, bu. jadi saya nga akan kasih obat apa-apa ya."
AK: *tersenyum, sambil dalam hati merasa telah menemukan dokter yang tepat!*
DA: "minumnya masih ASI ya?"
AK: "iya, dok."
DA: "ooh, bagus. tapi dicampur kan sama susu kaleng?"
AK: *binun* "nga.. ASI aja!"
DA: "hah? masih cukup ASInya? biasanya kan kalo anaknya udah 5 bulan, ASI ibunya bahkan udah habis."
AK: "masih, kok. masih cukup."
DA: "ah, masa sih?"
AK: *tidak merespon. terlanjur bt!*

pulang dari situ.
kembali aku coret nama dokter ini dari daftar.
masa dokter anak, nga ngerti soal produksi ASI sih???!



duh!
memilih dokter anak emang gampang-gampang susah,
eh.. susah-susah gampang,
eh.. susah deh.. ....
beneran susah!

Libellés :

posted by clodi @ 13:47   10 comments
vendredi, mars 09, 2007
ekstrim
sebelum menikah dulu, kami ikut pembekalan untuk pernikahan dari Gereja-nya Bébé. kebetulan aku belum jadi jemaat Gereja tersebut, tapi ikut serta lah.. biar rame! lumayan juga dapat ilmu.

nah, pada sesi pertama.. kami dibagi dalam beberapa kelompok. *aku lupa waktu itu sekelompok dengan Bébé atau tidak ya? ah, tapi itu ga penting* lalu masing-masing disuruh menjawab beberapa pertanyaan.

aku menemukan 2 pertanyaan yang menurutku cukup ekstrim. detil pertanyaannya aku tidak ingat betul, tapi intinya kira-kira seperti ini lah:

yang pertama,
suatu hari terjadi kebakaran di komplek tempat tinggalmu, sementara kamu sedang berada di kantor yang berjarak tidak jauh dari lokasi kebakaran. *jadi, masih memungkinkan untuk berjalan kaki* mendengar kejadian itu, kamu langsung berlari menuju ke lokasi tersebut. tapi kamu terhenti di persimpangan jalan. 100 meter belok ke kiri, adalah rumah orang tua kamu. sementara, 100 meter belok ke kanan, adalah rumah teman hidup kamu *aku membacanya: berarti aku harus memilih, menyelamatkan orang tuaku kah? atau menyelamatkan Bébé kah?*

mesti diingat: bahwa kondisinya kita sudah menikah dan hanya kita yang bisa menyelamatkan mereka. jadi, pilih yang mana? orang tua kah? atau pasangan kah?


jawaban dari pertanyaan ini cukup seragam. bahwa semuanya akan berbelok ke kanan, menyelamatkan teman hidup *baca: spouse* masing-masing. yah, maklumlah.. yang ditanyain juga kan para calon penganten . jadi pasti jelas jawabannya. , kalo nga kan.. bisa bubar jalan, khihihihihi.....


nah, ada yang lebih ekstrim lagi nih....



pertanyaan kedua,
bagaimana kalau kebakaran terjadi di rumahmu, sementara kamu cuma bisa menyelamatkan satu nyawa. satu nyawa! siapa yang akan kamu selamatkan? teman hidupmu kah? atau anakmu?

mesti diingat: bahwa kondisinya kita baru punya satu anak. kita hanya bisa menyelamatkan salah satu dari mereka. jadi, pilih yang mana? pasangan kah? atau anak kah?


pertanyaan ini benar-benar bikin mati kutu! sebagian malah mencari-cari kemungkinan bahwa si pasangan *suami atau istri* tentunya bisa menyelamatkan diri mereka sendiri. sedangkan anak butuh pertolongan. jadi, semua orang.. *sekali lagi, semua orang!* memilih menyelamatkan anak ketimbang pasangan!

dan,
cuma aku yang memilih untuk menyelamatkan teman hidupku. mereka semua menatapku nanar! disangka aku terpesona kali mungkin dengan teman hidupku.


tapi, waktu itu aku beralasan begini:
teman hidup itu kan, orang yang di hadapan Nya aku berjanji untuk menjaganya, bersamanya saat suka dan duka sampai maut yang memisahkan aku dengan dia. sementara, anak itu ANUGERAH!

waktu itu, aku berfikir..
jika kondisinya seperti itu, aku akan menyelamatkan Bébé, pasti!



tapi, sekarang?
kalo Bébé teledor dikit ngurusin Lentera, aku langsung marah-marah. kalo ada apa-apa, Lentera yang pertama muncul di benakku, bukan Bébé. ada apa-apa dengan Lentera, aku langsung khawatir, gelisah, takut! sementara, kalo bebe jatuh sakit dan terbatuk-batuk.. aku malah sebel dan menyuruhnya bobo di kamar depan aja, supaya suara batuknya tidak mengganggu tidurnya Lentera. padahal, di kamar luar belum disemprot.. banyak nyamuk.. Bébé kan bisa makin sakit justru!

halah! sampai sekarang pertanyaan ekstrim yang kedua ini masih terngiang-ngiang. siapa yang kupilih? sambil jauh dalam lubuk hati berharap Tuhan jangan tempatkan aku di persimpangan itu.


kalo kamu, bisa jawab dengan pasti nga?
kamu milih siapa?

Libellés :

posted by clodi @ 12:56   14 comments
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER