<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

jeudi, décembre 30, 2004
Do you like earthquake?
Suka main friendster? Aku juga. Aku bahkan cukup sering ikut mengisi bulletin board. Beberapa kali aku pernah menemukan pertanyaan seperti itu: “do you like earthquake?” dan selalu aku jawab dengan: “do you?” karena aku sudah lupa bagaimana rasanya, karena sudah lama sekali. Tapi kemarin, aku baru mengingat kembali bagaimana rasanya.

Minggu pagi itu, seperti hari minggu lainnya, aku agak malas membuka mata. Tapi tempat tidur pagi ini rasanya tidak nyaman, seperti bergoyang-goyang. Awalnya aku fikir itu ulah adik kembarku yang bermaksud membangunkanku.. awalnya aku mencoba untuk tidak perduli, tapi goncangan makin terasa dan herannya aku tidak mendenger cekikikan mereka seperti pagi-pagi sebelumnya. Mulai curiga, aku membuka mata dan melihat lampu gantung di kamar bergoyang-goyang… aku langsung sadar… GEMPA! Aku langsung berlari keluar kamar, dalam perjalanan aku melihat orangtua dan adik-adikku juga tengah berlarian ke pintu depan menuju ke pagar rumah. Anjing-anjing kami pun menggonggong-gonggong entah ketakutan, entah kebingunan. Sampai di luar rumah, kami pun melihat para tetangga juga tengah berlarian ke luar rumah.. bayi-bayi mereka mulai menangis, karena goncangan terasa cukup keras dan cukup lama. Ibuku pun sampai berpegangan pada pohon kelapa di depan rumah. Tapi kami tertawa-tawa geli juga melihat polah-tingkah para tetangga yang berlarian dengan pakaian seadanya… bahkan bapakku juga hanya mengenakan sehelai handuk karena sebelumnya berniat hendak mandi. Setelah lampu gantung di teras rumah terlihat tenang, kami baru berani untuk masuk ke dalam rumah, langsung menyalakan televisi. Waktu itu belum ada berita apa-apa. Kata ibuku, dulu di Medan juga pernah terjadi gempa, tapi itu udah lama sekali, waktu adik-adikku yang kembar ini masih bayi. Dulu juga pernah, waktu aku masih duduk di bangku SMP. Kami pun kembali ke aktivitas semula, tapi kantukku sudah hilang.. aku berniat hendak mandi… tapi sebelum masuk ke kamar mandi, di salah satu tivi swasta tersiar berita tentang gempa. Waktu itu disiarkan bahwa kekuatan gempa “hanya” 5,6 skala richter dan tidak ada korban jiwa karena gempa itu terjadi di pantai barat sekian ribu kilometer dari Kota Meulaboh.

Kami pun berfikir… ahh, syukurlah tidak ada korban.

Sampai di situ, aku terfikir tentang pertanyaan itu: “do you like earthquake?” dan aku pikir aku sudah punya jawabannya…. “yes, it’s fun!” karena lucu aja melihat polah tingkah kami yang berlarian keluar rumah tadi. Lalu kami kembali ke aktivitas, bersiap-siap hendak ke Gereja dan pergi berbelanja untuk kebutuhan berlibur esok hari. Sewaktu kami tengah berbelanja di suatu pusat grosir di Medan, abangku yang berada di Jerman menelpon bapakku dan suaranya terdengar panik, karena dia kaget sekali mendengar berita gempa itu. Dan kabarnya (dari dia waktu itu masih sekitar jam 3 sore), ternyata gempa itu disusul oleh tsunami yang di Sri Lamka korbannya telah mencapai seribu orang… juga di India dan Pakistan, waktu itu dia belum dapat kabar tentang korban di Indonesia. Sampai di rumah, kami langsung menyalakan televisi dan ternyata korban di Aceh-pun telah mencapai ratusan orang (sore itu), juga di Malaysia dan Thailand…. Aku langsung bergidik! Ya, Tuhan…………...……..

Ironisnya, di saat kami tertawa-tawa kegelian tadi pagi (juga bersyukur tentunya, karena tidak ada korban di antara kami dan para tetangga), di belahan dunia lain ribuan bahkan jutaan orang lain menjerit-jerit ketakutan……..

Esok paginya, saat kami hendak bersiap-siap berangkat berlibur ke Danau Toba, kami sempat mendengar berita….. lebih banyak lagi korban dan lebih banyak lagi.. bahkan pagi ini aku membaca berita bahwa total korban tewas akibat peristiwa itu mencapai 116 ribu… SERATUS ENAM BELAS NOL NOL NOL jiwa.. bayangkan! Aku tidak bisa membayangkannya! Beberapa waktu lalu, kami sempat melihat tayangan video amatir salah seorang saksi di Aceh yang disiarkan di Metro TV……. Kalian lihat juga? MENGERIKAN SEKALI! Kota Banda Aceh habis tersapu! Ternyata gelombang tsunami itu menyusul gempa dalam jangka waktu sekitar 30 menitan… bahkan di Pulau Nias sempat 5 kali gelombang besar datang menyapu pesisir pantai. Aih! Ngeri yah! Bahkan penduduk di Pulau Nias, katanya, mengungsi ke gunung-gunung dan tidur di pohon-pohon kelapa. Mereka bahkan trauma setiap kali melihat air pasang (yang semestinya biasa mereka lihat sebelumnya).

Memang nasib di tangan Tuhan, siapa yang bisa menghentikan?
Atau, Tuhan mulai bosan dengan tingkah kita?

Entahlah…. dan aku ingin meralat jawaban atas pertanyaan itu: “do you like earthquake?”, adalah…….. “Tidak….. sama sekali tidak.”
posted by clodi @ 23:01   0 comments
dimanche, décembre 26, 2004
Should I say, "yes, I do." ?
Natal kemarin, rumah sepi.. orangtuaku dan adik-adik sedang kebaktian di Gereja, kami berniat mengikuti kebaktian di Gereja belakang rumah. Sambil menunggu jam 10, kamipun mengobrol sambil menonton televisi. Tiba-tiba aku teringat, aku punya sesuatu untuk dia sebagai kado Natal… sambil senyum-senyum, diam-diam aku selipkan sebungkus kado yang sudah aku persiapkan dari kemarin di lemari pakaiannya. Habis mandi, dia berpakaian, lalu keluar kamar dan bilang... “makasih yah...” dan lanjutnya, ”aku juga punya sesuatu buat kamu..”

Ehm, aku agak kaget.. aku pikir dia tidak akan menyiapkan kado apa-apa karena sebelumnya kami selalu bersama-sama, jadi kapan dia sempat punya waktu nyari kado untuk aku? Pura-pura membereskan kamar, aku tinggalkan dia.. agak grogi juga membayangkan kado apa ya yang mau dia berikan? Ah, tidak mungkin benda itu lah… mana sempat? Paling juga oleh-oleh waktu dari Bali atau KL kemaren. Lalu aku pun kembali lagi ke depan tivi, tempat dia duduk dengan mata yang nga lepas dari menatap televisi. Aku pun duduk di sampingnya, sambil mataku jelalatan mencari tau seperti apa sih kadonya?

Lalu dia menyerahkan sebuah kotak berwarna putih.. kalau di film-film, yang isinya cincin kan kalo nga kotak warna hitam, yah warna merah.. atau biru.. yah, berwarna aga gelap lah.. dan bukan putih, dan tidak sebesar itu... Saat itu aku geli juga membayangkan jika dia itu Mr. Bean, yang memberikan kotak seperti kotak cincin tapi ternyata isinya bukan cincin, melainkan kaitan untuk lukisan.. Pelan-pelan aku membuka bungkusnya yang diberi pita merah jambu.. dan surprised juga waktu ngebaca tulisan di kotak itu... aku tau... ini pasti benda itu! Benda itu! Benda yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita.. iya, kan? Saat kubuka... rasanya, srrrrr..... sebuah cincin bermata tiga....... apik.

Herannya, saat aku membuka cincin itu, nga ada kata-kata seperti di film-film romantis yang sering aku tonton sambil berlinang airmata haru itu…. Dia nga bilang seperti mereka: “will you marry me...?” dia cuman bilang,” Selamat Natal yah, sayang...” sambil memakaikan cincin itu.. Aku nga bisa berkata-kata, cuman diem... eh, dia juga diem… aga lama...... dalam hati aku berguman,” kan, ini cuma kado Natal.”

Dalam diam, cuma suara tivi yang terdengar sayup-sayup... lalu dia bilang,” kamu mau menikah sama Bebe?” aku yang sedang mengagumi cincin itu langsung tercekat.. diam.. menunduk.. memeluknya.. lalu mengangguk dan menangis... and he kissed my tears... dan aku nga perlu menjawab,”yes, I do.” karena dia pasti udah tau jawabannya...

Nga perlu lompat dari gedung dengan terjun payung, atau menyelam ke dasar samudra atau menyewa pesawat udara dan melukiskan nama kita di angkasa... Namun perasaan cinta, sesederhana apapun disampaikan... tetap punya arti dalam... mungkin buat kalian juga, dengan caranya sendiri..

yang pasti, aku bahagia!
posted by clodi @ 23:01   3 comments
jeudi, décembre 23, 2004
..Season's Greeting..

angin semilir bertiup,
tanpa salju,

ikatkan syalmu lebih kencang,
dekapkan tanganmu lebih dekat ke dada,

biarkan nakalnya angin menerpa wajahmu,
biarkan mereka bermain dengan anak rambutmu,
coba diam,
dan rasakan..... sentuhannya di kulitmu,
desahannya di telingamu,

ikatkan syalmu lebih kencang,
dekapkan tanganmu lebih dekat ke dada,

biarkan pikuk kota memecah kesunyian,
jangan biarkan hati terlunta sendirian,
berikan senyuman,
pada mereka yang kau temui di jalanan,

langkahkan kakimu dengan irama,
yang mengikuti dendang dalam hatimu,
riangkan cita di dada,
tetaplah berjalan... terus,

ikatkan syalmu lebih kencang,
dekapkan tanganmu lebih dekat ke dada,

angin semilir bertiup,
tanpa salju,


Selamat Hari Natal untuk Kamu Sekalian,
....HAPPY HOLIDAY....


posted by clodi @ 08:44   0 comments
mercredi, décembre 22, 2004
7th Monniversary

Selama bersamamu, hidup kita beriak bersama,
Gelak tawa kita, derai haru kita,
Degup jantung, memacu hati kian terpaut..


Katakan pada Sang Alam, katakan terima kasih,
....Tujuh bulan telah bersama, namun ingin lebih lama...

Jangan berhenti di sini,
Masih panjang,
Masih jutaan langkah yang bisa kita iringi bersama,
Masih banyak cerita,masih beriak tawa di dada.....

...........Lipatkan tanganku dalam genggamanmu,
Mari kita berucap pada Sang Alam,
Lebih dari tujuh,
Hingga seratus bahkan seribu.....

Bersamamu....

posted by clodi @ 13:06   1 comments
upacara
Sekarang Hari Ibu ada upacara loh....
mari luruskan barisan dan tegakkan badan,
memberi hormat pada para Ibu....


posted by clodi @ 10:47   0 comments
Hari Ibu
22 Desember... SLAMAT HARI IBU yah, buat kamu semua yang udah jadi ibu... Ibu... Ibu itu sosok yang udah lama nga aku liat... hanya sebersit ingatanku tentangnya... keceriaannya, amarahnya, senyumannya, kesabarannya... yah, hanya sebersit. Dia udah lama pergi, udah lima belas tahun. Kadang aku suka membayangbayangkan apa yang terjadi pada hidupku yah jika dia masih ada? Beberapa teman menyampaikan betapa sayangnya mereka pada ibu mereka, dipijetin, berdiskusi bareng, ini-itu... sepertinya menyenangkan sekali...

Ah, tapi jalan hidup orang kan beda-beda yah?

Dulu waktu ibuku pergi untuk selamanya, aku masih kelas 6 sd. Terus terang, aku belum paham arti kehilangan... tapi aku menangis saat melihat airmata abangku bercucuran, atau adikku yang menangis lebih keras (karena orang dalam rumah kami menangis, maka dia ikut menangis... waktu itu dia masih kelas 3sd). Tapi, abangku bukan seperti kami. Dia sungguh-sungguh menangis dan merasa kehilangan.

Waktu kami kecil, kami punya 2 kubu... Kubu Bapak dan Kubu Mamak... dan aku, aku selalu ada di Kubu Bapak, tapi abangku.... selalu ada di Kubu Mamak... dan adikku, dia memilih untuk tidak di kubu siapapun. Saat gencatan senjata, dia memilih untuk bermain dengan mobil-mobilannya tanpa perduli dengan segala rayuan dari masing-masing kubu...

Sejak ibuku pergi, rumah makin sepi, dan kami semua mencari hidup kami masing-masing.. mencari teman kami masing-masing, sibuk pada diri sendiri... pergumulan masing-masing. Tidak ada lagi acara makan bersama di meja makan, semua makan hanya kalau merasa lapar. Jadi boro-boro kita punya waktu untuk saling berdiskusi. Pokonya, semua serba hilang.

Dulu ibuku yang selalu memaksa kami pergi ke Gereja, tapi setelah dia pergi.... kami pun berhenti ke Gereja. Kami hanya muncul di Gereja saat Natal. Bahkan aku tidak pernah tahu kalau ada Hari Paskah. Selepas SMA, akupun mengikuti jejak abangku untuk merantau ke Bandung, lalu adikku 4 tahun kemudian... meninggalkan Bapakku yang untungnya dia telah memilih seseorang untuk menjadi temannya.

Bukannya aku tidak bisa menerima wanita yang sekarang menjadi ibuku ini, tapi tentu saja rasanya berbeda... tapi aku slalu belajar untuk mengasihinya, menghormatinya. Dan hari ini, katanya Hari Ibu... aku cuma bisa berdoa, semoga semakin hari cinta kasihnya semakin berbaur dengan cinta kasih kami.......
Rasanya, aku ingin memeluk dia dan bilang, Selamat Hari Ibu....

posted by clodi @ 09:45   0 comments
mardi, décembre 21, 2004
tidak ada kesimpulan
Dulu, aku suka maen teater di kampus.. tapi teater kecil-kecilan, kami namakan Bengkel Teater Navigator. Awalnya, kelompok ini terbentuk oleh orang-orang yang merasa jenuh dengan sistem pemuridan (pemahaman Alkitab) yang dilaksanakan selayaknya tradisi di kampus-kampus. Seperti saat seusai mendaftar ulang, di pintu keluar telah berkerumun para senior yang menawarkan kegiatan ini itu bak seles kartu kredit yang sering kita lihat di mall-mall. Tapi Bengkel nga pernah ditawarkan seperti ini, karena keberadaannya di bawah Navigator-pun masih dipertanyakan oleh para pemimpin. Maklum, anggotanya juga tidak sampai 20 orang.

Konon, teater kecil kami ini hanya tampil di acara-acara khusus dan 'hanya untuk kalangan sendiri'. Sayangnya, kalangan sendiri yang kami maksudkan di sini justru kurang menerima keberadaan kami. Seperti layaknya kelompok teater, memang kadang-kadang kami ingin tampil ekstrim. Well, sebenernya bukan ekstrim, tapi apa adanya... selayaknya apa yang kita lihat di dunia luar, yang dikaitkan dengan nilai-nilai keagamaan. Namun, kami tidak suka menutup cerita dengan kesimpulan... lebih baik mengambang dan biar mereka yang menonton yang memberikan ending sendiri.. lagian, hidup juga memang mengambang kan?

Mungkin karena tempat kami semestinya berdiri adalah bernuansa kerohanian. Tapi, kerohanian kan bukan berarti menutup diri dari fakta di luar? Seperti kami menyajikan adegan kondisi dunia gemerlap yang alot dengan minuman dan rokok. Atau ilustrasi Dewa-dewa Yunani sebagai simbol untuk menggambarkan bahwa ada kuasa yang BESAR di luar manusia. Atau orang-orang kecewa yang tidak menemukan kelegaan, meski telah mencoba di dalam persekutuan. Sekali lagi simbol-simbol keduniaan seperti ini tidak boleh tampil. Mengecewakan memang.

Menurut kami, cara pemuridan seperti yang selama ini dilaksanakan cenderung monoton dan membosankan... kenapa kita tidak cari cara lain? Lewat cerita, misalnya. Dengan mencoba menawarkan nilai keabuabuan dunia, kami mencoba tampil. Dunia putih yang ditawarkan di persekutuan tersebut memang baik, tapi setelah aku keluar dari sana... dunia di sini lebih gelap. Aku bahkan terkadang tidak mampu lagi membedakan ini hitam atau itu putih? Aku melihat semua berwarna abu-abu. Saat benar dan salah justru berjalan berbarengan. Tetap aku tidak mampu mengambil kesimpulan.

Karena memang tidak ada kesimpulan.
posted by clodi @ 14:14   0 comments
vendredi, décembre 10, 2004
Template
Beberapa hari ini, aku sibuk dengan template. Penasaran. Pusing waktu baca perintah-perintah HTML di setting template-ku. Sampe aku bela-belain beli buku tentang HTML segala.. tapi teteup weee.... Duh, setelah diubah-ubah, masih belum puas juga.. hmm... upload sana-sini, download sana-sini, supaya tampilan tiap posting jadi menarik.. tapi repot juga yah?

- googling pic dulu
- download ke pc
- upload ke photobucket
- paste di posting

Menarik sih, tapi butuh waktu... Tolong!

posted by clodi @ 13:37   0 comments
mercredi, décembre 08, 2004
Now I did that too!
Bulan lalu, aku marah-marah ke Bebe.. pasalnya, dia telat ngurus perpanjangan paspor karna 6 bulan lagi tanggal expired dan sudah waktunya diperpanjang, sementara dia harus berangkat ke Malaysia. Waktu itu aku wanti-wanti, kaya nenek-nenek aku bilang,
"makanya jangan ditunda-tunda.. jadinya gini kan? kan kita juga yang dibikin susah"
Jelas sekali waktu itu Bebe kelihatan sedih dan nyeseeel banget... Kupikir aku tidak mungkin lah melakukan itu, sampai beberapa hari yang aku aku baru sadar....... NOW I DID THAT TOO!


Ceritanya, STNK mobil jatuh tempo tanggal 8 Desember (HARI INI!). Berhubung kemaren beli mobilnya mobil second, aku berencana mau balik nama. Tapiiiii........ aku nga punya KTP Jakarta. Impossible kan?! Nah, PADAHAL! Bapakku udah ngirimin surat pindah itu sejak 3 minggu yang lalu, dan sebegitunya aku anggurin karena berfikir

ah, nanti juga bisa kok.. masi urusan ujian CPNS, nih
Eeeh, nga kerasa udah tanggal DELAPAN! Sejak sabtu kemarin aku sudah mondar-mandir ke rumah tulangku pamanku buat ngurusin KTP karena aku rencananya mau masuk di kartu keluarga mereka. Udah bayar mahal buat lewat jalan belakang, ternyata tetep nga bisa juga. Mana orang yang dimintain tolong susah bener dihubungi, mengalahi presiden deh pokonya! Ditelpon-telpon kaga diangkat, pas diangkat katanya sedang keluar lah, mandi lah, udah tidur lah.... aiiiiih, pengin nangis!

**KTP baru selesai sore ini!**

Jadi aku mesti bayar denda pajak STNK sebesar 25%....



ampun deh, nga lagi-lagi.... kalian juga jangan menunda-nunda yah?

posted by clodi @ 14:02   0 comments
mardi, décembre 07, 2004
Pengadilan Tilang
Pernah ditilang?
Katanya melanggar 3in1, kena denda satu juta. Aku paling takut ditilang, trus kalo liat Polisi atau Dishub di pinggir jalan, serem aja.. ngebayang mereka sedang menunggu bak singa kelaparan.Aku dapet email nih, seputar tilang-menilang. Cukup menarik.


Tips: "Pengadilan Tilang"

Sekitar 2 minggu lalu, istri gue melanggar 3in1 waktu njemput gue di Sudirman. Istri gue sempet coba nanya ke polisinya,"kalau titip sidang biayanya berapa?" Satu pertanyaan simple, tapi polisinya menjawabnya muter-muter soal denda 1jt... plus bilang,"sim-nya nanti malam atau s/d 2-3 hari masih bisa diambil di kantor." Akhirnya istri gue males ngelanjutin,"udah sidang aja deh" kata istri gue.

Nah, sidangnya itu jatuh hari ini. Istri gue sampai di PN Jaksel Ampera jam 7:50.

Begitu parkir udah dikerubuti calo, istri gue pasang wajah beku, masuk ke PN ngelewatin garret/metal detector, gak usah senyum sama resepsionis, ceritanya biar gak dideketin calo... tapi tetep aja masih dideketin calo.Kali ini berseragam ijo PN, kata calonya,"ibu tunggu aja disini, Rp. 65.600,- aja. cepet kok selesainya", tapi istri gue cuek jalan terus.

Abis garret belok kiri, trus langsung belok kanan nanti ada tulisan "ruang wartawan". Persis di sampingnya ruang wartawan, ada loket buat ambil sim... bayar disitu untuk ambil sim... dibilang biayanya rp50.600,-Karena males nawar berlama-lama, istri gue cuma bilang,"buletin 50 aja kenapa!" dan dikasih.


Jam 8:00 urusan selesai, udah cabut dari PN.

Moral of the story:

Satu. Jangan takut kalo kena tilang.
Dua. Jangan percaya kalau ditakut2i polisi soal denda 1jt.
Tiga. Jangan pernah mau kalau polisi nyuruh ambil sim di kantor, kayaknya cuma bakal ada cerita tawar-menawar disana.
Empat. Jangan percaya kalau polisi bilang sidangnya jam 10, (soalnya loketnya udah buka dari pagi).
Lima. Jangan takut ikut sidang tilang, (sidangnya sendiri non-existance).
Enam. Jangan mau pake calo, kalau mau iseng, coba tawar.... jangan percaya sama pecahan 600perak dst, itu buat memberi kesan bahwa dendanya uang pas, bahkan harusnya sih kalo gak salah cuma 35rb.


Satu lagi:

Tujuh. Buat yang dateng telat lalu kaget karena "sidangnya sudah selesai", biasanya akan mendapat "tawaran bantuan" dari pegawai situ, yang katanya "bisa membantu menyelesaikan". Padahal sebenernya kita bisa menyelesaikan sendiri... kalau tau soal loket tsb...


Semoga tips ini berguna.

posted by clodi @ 15:52   0 comments
bahagianya Natal... ?
Kemarin aku sempat mendengar beberapa kolega berdiskusi tentang liburan... yah Natal, yah Lebaran.... sama saja. Bagi mereka kebahagiaan menyambut hari-hari itu meluntur seiring dengan berjalannya waktu....

Sedih juga mendengarnya, rasa kesukaan yang terselip di hati ini tidak dirasakan juga oleh mereka? Kata mereka, yang sudah menginjak usia setengah baya itu, Natal dan Lebaran berarti mengancam kantong mereka. Saat anak-anaknya beranjak dewasa dan kebutuhan yang kian meningkat, mereka pun dituntut untuk berlibur. Alternatif liburan yang beragam sulit dipenuhi mengingat, BIAYA! Salah seorang supervisor bercerita, bahwa anak-anaknya bahkan menuntut untuk pergi berlibur naik pesawat. Katanya, itu tidak mungkin mengingat harga pesawat meroket masa peak season gini.. dan pulang ke kampung-pun mereka ogah bawa uang, soalnya berapa pun besar biaya yang dibawa pasti habis!

Sekarang aku masih single, jadi aku belum merasakan apa yang mereka rasakan. Tapi aku bisa membayangkan lah..... pasti sulit memang. Apalagi saat pembagian THR kemarin, beberapa orang bahkan hanya memperoleh 300 ribu.... TIGA RATUS RIBU!

Sedih memang. Wajar jika musim liburan menjadi ancaman buat mereka, tapi sedih sekali saat mendengar bahwa ancaman tersebut merenggut sukacita Natal dan Lebaran... Kemudian, aku berfikir, apalagi yah sukacita buat mereka? Buat para orang tua yang tertekan dengan kondisi keuangan yang kian mencekik?


posted by clodi @ 11:35   0 comments
jeudi, décembre 02, 2004
Aku sayang dia...
Oktava Prima, siapa sih dia?
Dia calon istri dari Jefri Edison, korban kecelakaan Pesawat Lion beberapa waktu yang lalu itu. Menyedihkan memang, melihat dia meletakkan gaun pengantinnya di peti calon suaminya. Bayangkan, hanya beberapa hari menjelang hari bahagia mereka, tapi lelaki itu dipanggil Tuhan lebih dulu.
Aku, aku takut membayangkan hal serupa terjadi padaku, atau pada orang yang aku kasihi.. pasti, PASTI! Sangat menyakitkan! Di saat semuanya telah ada di depan mata. Ah, kata Bebe tadi pagi, "C'est La Vie!"

Saat membayangkan bagaimana perasaan Oktava Prima, aku teringat Bapakku.... 15 tahun yang lalu, saat ia juga ditinggalkan oleh teman hidupnya. Aku masih kecil, aku bahkan sudah lupa rasa kehilangan waktu itu. Tapi dia? Aku terbayang betapa repotnya dia waktu dulu, sampai dia membatalkan niatnya sekolah doktoral karena tidak tega meninggalkan anak-anaknya, yang waktu itu masih kecil-kecil.

Kekagumanku padanya tidak pernah luntur, sampai saat ini. Kesabarannya, kecintaannya, kebaikan hatinya, kelucuannya, keceriaannya, semuanya... 5 tahun dia rela sendirian, bukan waktu yang sebentar untuk seorang laki-laki dengan 3 orang anaknya. Aku kemudian menjadi terlalu protektif, bahkan sampai merasa harus tahu siapa saja teman-temannya, kemana saja dia pergi setiap hari dan aku selalu menantinya pulang meski hingga larut. Sampai dia terkadang mengingatkan aku bahwa aku ini anaknya.. Entah apa maksudnya waktu itu, aku tidak perduli! Aku hanya tidak ingin dia menikah lagi, itu saja!


Setelah aku beranjak dewasa aku semakin mencoba mengerti kesulitan yang ia hadapi. Pasti berat. Akhirnya aku merelakan dia menikah lagi di tahun 1994. Kupikir semua akan berakhir begitu dia menikah. Ternyata tidak. Dia menjalaninya dengan cantik, kasih sayangnya tidak berubah, bahkan bertambah, sehingga kamipun bisa mengasihi adik-adik kami yang terpaut usia belasan tahun itu, dengan tulus.
Aku bisa merasakan, Tuhan sangat mengasihi dia. Selayaknya manusia lainnya, dia tidak sempurna, tapi buatku... dia sempurna! Dan aku sayang dia.

posted by clodi @ 09:22   0 comments
mercredi, décembre 01, 2004
Satu Desember
Bulan Desember, bulan yang paling kutunggu-tunggu.. Bahkan biasanya, sejak Bulan September aku sudah mulai menyenandungkan lagu-lagu Natal... Padahal, sebenernya sampai Hari Natal tiba, semuanya juga tidak berlangsung terlalu istimewa. Seperti biasa, ke Gereja, lalu pulang, berdoa dan tidur. Kembali hari biasa. Begitu saja.

Tapi, menuju ke Hari Natal itu yang mengesankan buat aku.... Setiap menjelang Natal, aku punya banyak mimpi dan harapan, meski biasanya aku melupakan itu semua pada Hari Natal. Karna bagiku, Natal udah cukup.

Berbeda dari tahun kemarin, aku memimpikan warna berbeda Natal ini. Mungkin seperti kamu juga yang merayakan Natal, atau Lebaran kemarin... punya harapan, tentu. Siapa sih yang nga pengin jadi lebih baik?

Nah, September ini aku tidak memulainya dengan lagu-lagu Natal, juga Oktober dan November... Tapi hari ini, rasanya rindu menyenandungkan beberapa bait. Desember ini, aku punya rencana, rencana masa depan.. (masa ada sih rencana masa sekarang?).
Rencananya, aku akan pulang 23 Desember ini. Awalnya aku udah booking tiket Pesawat Garuda, tapi ternyata statusnya waiting list.. Kemudian Plan B, aku hubungi Etta supaya bisa dapat tempat di Pesawat Lion. Udah senang-senang, eeh.... jadi serem denger tadi malem Pesawat Lion jatuh di Solo, 26 orang meninggal.

Tapi, kata Bebe, hidup itu di tanganNya, so kita jangan takut.. lagian kan kecelakaan itu murni karna badai....... Oke deh, tokh dulu Garuda juga pernah jatuh di Sibolangit dengan korban ratusan orang. Emang nasib di tangan Tuhan.

Tapi, rencana ini agak terganggu dengan rencana pengumuman hasil ujian CPNS kemarin, yang mestinya tanggal 6 Desember ini, ternyata harus diundur karena beberapa daerah harus mengadakan ujian susulan. Oke, diundur.... dan ternyata, diundur malah jadi tanggal 27 Desember. Gawat, kan?

Knapa gawat? Karena, gosipnya bakal ada interview.. Jadi, setelah pengumuman bakal diinterview. Bayangkan, jika pengumuman tanggal 24 (Sabtu), maka kemungkinan besar interview tercepat adalah pada tanggal 27 (Senin). Kalau aku lulus , artinya aku harus pulang lagi ke Jakarta. Hmmmm..... entahlah...
Tapi sementara ini, kami tetap pada rencana.
Pulang tanggal 23 Desember, urusan masa depan juga penting kan?

posted by clodi @ 15:22   0 comments
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER