<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

jeudi, décembre 30, 2004
Do you like earthquake?
Suka main friendster? Aku juga. Aku bahkan cukup sering ikut mengisi bulletin board. Beberapa kali aku pernah menemukan pertanyaan seperti itu: “do you like earthquake?” dan selalu aku jawab dengan: “do you?” karena aku sudah lupa bagaimana rasanya, karena sudah lama sekali. Tapi kemarin, aku baru mengingat kembali bagaimana rasanya.

Minggu pagi itu, seperti hari minggu lainnya, aku agak malas membuka mata. Tapi tempat tidur pagi ini rasanya tidak nyaman, seperti bergoyang-goyang. Awalnya aku fikir itu ulah adik kembarku yang bermaksud membangunkanku.. awalnya aku mencoba untuk tidak perduli, tapi goncangan makin terasa dan herannya aku tidak mendenger cekikikan mereka seperti pagi-pagi sebelumnya. Mulai curiga, aku membuka mata dan melihat lampu gantung di kamar bergoyang-goyang… aku langsung sadar… GEMPA! Aku langsung berlari keluar kamar, dalam perjalanan aku melihat orangtua dan adik-adikku juga tengah berlarian ke pintu depan menuju ke pagar rumah. Anjing-anjing kami pun menggonggong-gonggong entah ketakutan, entah kebingunan. Sampai di luar rumah, kami pun melihat para tetangga juga tengah berlarian ke luar rumah.. bayi-bayi mereka mulai menangis, karena goncangan terasa cukup keras dan cukup lama. Ibuku pun sampai berpegangan pada pohon kelapa di depan rumah. Tapi kami tertawa-tawa geli juga melihat polah-tingkah para tetangga yang berlarian dengan pakaian seadanya… bahkan bapakku juga hanya mengenakan sehelai handuk karena sebelumnya berniat hendak mandi. Setelah lampu gantung di teras rumah terlihat tenang, kami baru berani untuk masuk ke dalam rumah, langsung menyalakan televisi. Waktu itu belum ada berita apa-apa. Kata ibuku, dulu di Medan juga pernah terjadi gempa, tapi itu udah lama sekali, waktu adik-adikku yang kembar ini masih bayi. Dulu juga pernah, waktu aku masih duduk di bangku SMP. Kami pun kembali ke aktivitas semula, tapi kantukku sudah hilang.. aku berniat hendak mandi… tapi sebelum masuk ke kamar mandi, di salah satu tivi swasta tersiar berita tentang gempa. Waktu itu disiarkan bahwa kekuatan gempa “hanya” 5,6 skala richter dan tidak ada korban jiwa karena gempa itu terjadi di pantai barat sekian ribu kilometer dari Kota Meulaboh.

Kami pun berfikir… ahh, syukurlah tidak ada korban.

Sampai di situ, aku terfikir tentang pertanyaan itu: “do you like earthquake?” dan aku pikir aku sudah punya jawabannya…. “yes, it’s fun!” karena lucu aja melihat polah tingkah kami yang berlarian keluar rumah tadi. Lalu kami kembali ke aktivitas, bersiap-siap hendak ke Gereja dan pergi berbelanja untuk kebutuhan berlibur esok hari. Sewaktu kami tengah berbelanja di suatu pusat grosir di Medan, abangku yang berada di Jerman menelpon bapakku dan suaranya terdengar panik, karena dia kaget sekali mendengar berita gempa itu. Dan kabarnya (dari dia waktu itu masih sekitar jam 3 sore), ternyata gempa itu disusul oleh tsunami yang di Sri Lamka korbannya telah mencapai seribu orang… juga di India dan Pakistan, waktu itu dia belum dapat kabar tentang korban di Indonesia. Sampai di rumah, kami langsung menyalakan televisi dan ternyata korban di Aceh-pun telah mencapai ratusan orang (sore itu), juga di Malaysia dan Thailand…. Aku langsung bergidik! Ya, Tuhan…………...……..

Ironisnya, di saat kami tertawa-tawa kegelian tadi pagi (juga bersyukur tentunya, karena tidak ada korban di antara kami dan para tetangga), di belahan dunia lain ribuan bahkan jutaan orang lain menjerit-jerit ketakutan……..

Esok paginya, saat kami hendak bersiap-siap berangkat berlibur ke Danau Toba, kami sempat mendengar berita….. lebih banyak lagi korban dan lebih banyak lagi.. bahkan pagi ini aku membaca berita bahwa total korban tewas akibat peristiwa itu mencapai 116 ribu… SERATUS ENAM BELAS NOL NOL NOL jiwa.. bayangkan! Aku tidak bisa membayangkannya! Beberapa waktu lalu, kami sempat melihat tayangan video amatir salah seorang saksi di Aceh yang disiarkan di Metro TV……. Kalian lihat juga? MENGERIKAN SEKALI! Kota Banda Aceh habis tersapu! Ternyata gelombang tsunami itu menyusul gempa dalam jangka waktu sekitar 30 menitan… bahkan di Pulau Nias sempat 5 kali gelombang besar datang menyapu pesisir pantai. Aih! Ngeri yah! Bahkan penduduk di Pulau Nias, katanya, mengungsi ke gunung-gunung dan tidur di pohon-pohon kelapa. Mereka bahkan trauma setiap kali melihat air pasang (yang semestinya biasa mereka lihat sebelumnya).

Memang nasib di tangan Tuhan, siapa yang bisa menghentikan?
Atau, Tuhan mulai bosan dengan tingkah kita?

Entahlah…. dan aku ingin meralat jawaban atas pertanyaan itu: “do you like earthquake?”, adalah…….. “Tidak….. sama sekali tidak.”
posted by clodi @ 23:01  
0 Comments:
Enregistrer un commentaire
<< Home
 
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER