|
dimanche, décembre 26, 2004 |
Should I say, "yes, I do." ? |
Natal kemarin, rumah sepi.. orangtuaku dan adik-adik sedang kebaktian di Gereja, kami berniat mengikuti kebaktian di Gereja belakang rumah. Sambil menunggu jam 10, kamipun mengobrol sambil menonton televisi. Tiba-tiba aku teringat, aku punya sesuatu untuk dia sebagai kado Natal… sambil senyum-senyum, diam-diam aku selipkan sebungkus kado yang sudah aku persiapkan dari kemarin di lemari pakaiannya. Habis mandi, dia berpakaian, lalu keluar kamar dan bilang... “makasih yah...” dan lanjutnya, ”aku juga punya sesuatu buat kamu..”
Ehm, aku agak kaget.. aku pikir dia tidak akan menyiapkan kado apa-apa karena sebelumnya kami selalu bersama-sama, jadi kapan dia sempat punya waktu nyari kado untuk aku? Pura-pura membereskan kamar, aku tinggalkan dia.. agak grogi juga membayangkan kado apa ya yang mau dia berikan? Ah, tidak mungkin benda itu lah… mana sempat? Paling juga oleh-oleh waktu dari Bali atau KL kemaren. Lalu aku pun kembali lagi ke depan tivi, tempat dia duduk dengan mata yang nga lepas dari menatap televisi. Aku pun duduk di sampingnya, sambil mataku jelalatan mencari tau seperti apa sih kadonya?
Lalu dia menyerahkan sebuah kotak berwarna putih.. kalau di film-film, yang isinya cincin kan kalo nga kotak warna hitam, yah warna merah.. atau biru.. yah, berwarna aga gelap lah.. dan bukan putih, dan tidak sebesar itu... Saat itu aku geli juga membayangkan jika dia itu Mr. Bean, yang memberikan kotak seperti kotak cincin tapi ternyata isinya bukan cincin, melainkan kaitan untuk lukisan.. Pelan-pelan aku membuka bungkusnya yang diberi pita merah jambu.. dan surprised juga waktu ngebaca tulisan di kotak itu... aku tau... ini pasti benda itu! Benda itu! Benda yang ditunggu-tunggu oleh banyak wanita.. iya, kan? Saat kubuka... rasanya, srrrrr..... sebuah cincin bermata tiga....... apik.
Herannya, saat aku membuka cincin itu, nga ada kata-kata seperti di film-film romantis yang sering aku tonton sambil berlinang airmata haru itu…. Dia nga bilang seperti mereka: “will you marry me...?” dia cuman bilang,” Selamat Natal yah, sayang...” sambil memakaikan cincin itu.. Aku nga bisa berkata-kata, cuman diem... eh, dia juga diem… aga lama...... dalam hati aku berguman,” kan, ini cuma kado Natal.”
Dalam diam, cuma suara tivi yang terdengar sayup-sayup... lalu dia bilang,” kamu mau menikah sama Bebe?” aku yang sedang mengagumi cincin itu langsung tercekat.. diam.. menunduk.. memeluknya.. lalu mengangguk dan menangis... and he kissed my tears... dan aku nga perlu menjawab,”yes, I do.” karena dia pasti udah tau jawabannya...
Nga perlu lompat dari gedung dengan terjun payung, atau menyelam ke dasar samudra atau menyewa pesawat udara dan melukiskan nama kita di angkasa... Namun perasaan cinta, sesederhana apapun disampaikan... tetap punya arti dalam... mungkin buat kalian juga, dengan caranya sendiri..
yang pasti, aku bahagia! |
posted by clodi @ 23:01 |
|
3 Comments: |
-
Elle est belle comme toi, tu crois? Bisous!
-
huaaa...kak butet, selamet ya!!! *sob, terharu baca ceritanya*
pengennnn!!! *grin*
-
hik..hik.. what a romantic posting. jadi pgn lagi.. (lho?!). Congrats ya :)
|
|
<< Home |
|
|
|
|
after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope! i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous! |
About Me |
Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
|
Previous |
|
Archives |
|
Daily Clicks |
|
Media Box |
| View Show | Create Your Own
|
Fellowship |
|
Credits |
|
|
|
Elle est belle comme toi, tu crois?
Bisous!