<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script></noscript>
 

mardi, mars 22, 2005
... dan surat petisi-pun kami layangkan!




....emang nga enak tinggal di Jakarta.


dulu, waktu tinggal di Bandung, dengan biaya 2,5 juta rupiah setahun, aku sudah bisa menempati kamar berukuran 4,5 x 3 meter, sendirian. tapi, sejak pindah ke Jakarta , aku harus mengeluarkan kocek hampir 500 ribu per bulan, hanya untuk mengisi kamar yang berukuran SETENGAH dari kamarku yang dulu. ironisnya, kamar itu kuisi dengan jumlah barang yang sama. jadi, aku harus menyusun barang-barang itu serapih mungkin supaya tidak menumpuk sana-sini.

nah, sejak pindah ke Jakarta dan mendekam di kamar sempit ini, aku harus belajar untuk berbagi. berbagi kamar mandi, misalnya. karena, kalau ingin punya kamar yang ada kamar mandi sendiri, aku harus mengorek kocek lebih besar lagi. mungkin, ada baiknya memang belajar hidup berbagi. belajar mengurus satu hal demi kepentingan bersama, seperti terkadang menguras bak mandi *yang aku yakini, teman-temanku juga melakukan hal yang sama..*, mengganti alas rak tempat menaruh alat-alat mandi, tidak curi-curi memakai sabun orang lain, apalagi curi-curi make lotion orang lain?
jangan deh, nyari perang itu namanya!

karena kita semua merasa dirinya dewasa *tjiieeee... padahal baru kemaren ngomong, kalo aku ini suka dikira anak SMU/SMP?!* ahh, nevermind.. jadinya, bisa juga lah kita saling bertoleransi... kayak tau-tau jemuran di lorong masuk itu dijadikan jemuran undies karena anak-anak pada males jemur di atas *lantai 3*.



sebelumnya, aku critain dulu deh...

kalian bisa membayangkan nga? ini sebuah rumah, dengan 3 lantai, yang satu lantainya berisi hmm... kira-kira 23 kamar dengan ukuran pitik-pitik gitu deh, kayak kamarku. layout rumah ini berlorong-lorong, dan di tiap lorong ada 4-6 kamar. dan biasanya, 1 lorong, harus berbagi 1 kamar mandi *including toilet loooh.. dan ukurannya paling 1,5 x 2 meter*

total kamar di tempat kost ini, hmm.... sekitar 68 kamar *ENAM PULUH DELAPAN KAMAR!*, dengan jumlah penghuni yang mungkin mencapai 80-an orang.. *beberapa ada yang sharing kamar, berdua.. bahkan bertiga..*

meski ramai begini, rumah kost kami ini lebih sering terasa sepi. karna rata-rata cuma menempati kamarnya untuk tidur. seharian di kantor, dan sabtu-minggu hang-out kemana-mana. yah, kalaupun baru pulang kantor, mereka kami lebih memilih mendekam di kamar, nonton tv, baca buku, denger musik, atau apalah... menghindari keramaian. paling beberapa memilih untuk nonton tv di luar, tapi hanya beberapa orang sambil berbincang ini-itu.


intinya,
hidup kami tentram dan damai.




sampai, beberapa waktu yang lalu... sekelompok manusia datang menyusup dan membuat keonaran. awalnya, kami berusaha menegur secara dewasa *tjieeeeh*, secara baik-baik, supaya mengecilkan suara radio/tape/cd/apalah namanya di pagi hari *jam lima pagi, saat orang-orang masih pada tidur dan ayam jantan tetangga masih ogah berkokok.* lalu dengan seenaknya..... ah, terlalu panjang jika kusampaikan semuanya... singkatnya, mereka sangat mengganggu!

lalu, setelah melalui sekian perselisihan (adu mulut sampe hampir adu jotos, cakar-cakaran dan jambak-jambakan..) *hebatnya, mereka ini baru datang tidak sampai seminggu, tapi keributan yang diakibatkannya memang ruarr biasa!*
alhasil, kami-pun sepakat terpaksa melayangkan surat petisi kepada pemilik kost:



21 Maret 2005


Yang Terhormat
Bapak M***
Di Tempat


Bersama ini, kami penyewa kos-kos an milik Bapak di
TSB # (terutama lantai 2) ingin mengajukan
keluhan kami atas salah satu penyewa baru di lantai 2
dengan nomor kamar #-B yang kami dengar adalah
pindahan dari tempat kos Bapak yang sedang direnovasi.

Kami sangat keberatan dengan sikap penghuni baru
dikamar tersebut yang suka merokok ditempat-tempat
umum. Di ruangan depan TV, di beranda, di kamar mandi.
Sekalipun penghuni tersebut merokok dalam kamarnya
sendiri, asap rokok itu tercium kemana-mana dan sangat
mengganggu.

Kami tidak mempermasalahkan masalah setiap orang yang
suka merokok, tapi kami amat sangat keberatan bila hal
tersebut dilakukan dalam ruangan kos yang notabene
bebas rokok.
Kami rasa rasa Bapak sangat paham layout
kok-kos-an milik bapak, sehingga bisa bapak bayangkan
diruangan yang tidak begitu luas tersebut dipenuhi
oleh asap rokok.

Lorong kecil di depan kamar mereka pun sesak dengan
barang-barang milik mereka ditambah dengan
sandal-sandal yang berserakan kemana-mana sehingga
mengganggu apabila orang berjalan. Ditambah sikap
penghuni yang tidak bersahabat dengan siapa pun dan
membuat suasana kos menjadi tidak nyaman.

Untuk Bapak ketahui selama ini kami sesama penghuni
kos berusaha mempunyai tolerasi yang tinggi dan
menghargai satu sama lain sehingga tidak pernah ada
masalah yang bisa menimbulkan pertengkaran satu sama
lain.

Demikian kami mohon bantuan Bapak untuk memberikan
solusi yang tepat dan terbaik untuk semua pihak.
Bapak sebagai orang yang kami tuakan dan hormati
mungkin bisa melihat masalah ini dengan lebih
bijaksana daripada kami-kami ini, sehingga bisa
menjadi masukan yang baik pula bagi kami untuk dapat
bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan kami.


Hormat kami
Penghuni Kos TSB #



surat ini kemudian kami lengkapi dengan tanda tangan para penghuni lain. biasanya, surat begini ditanggapi positif oleh Beliau.. mudah-mudahan kali ini juga kami bisa mendapatkan solusi yang tepat.. mudah-mudahan berupa surat pengusiran peringatan... supaya suasana tempat kos kami kembali damai dan tentram seperti sebelumnya.


kita tunggu, apakah praktek demokrasi skala kecil seperti ini bisa berjalan?
posted by clodi @ 09:01  
0 Comments:
Enregistrer un commentaire
<< Home
 
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER