<noscript><body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d7686965\x26blogName\x3dLoving+Lovely+Love...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dTAN\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://clodi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dfr_FR\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://clodi.blogspot.com/\x26vt\x3d-6057690938476466135', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script></noscript>
 

lundi, mai 16, 2005
jengkel
apa aja sih yang bisa bikin jengkel?
jawabannya bisa banyak banget.


menunggu.
kehilangan.
dimarahin.
dirasanin orang.
dituduh mencuri.
dituduh mencontek.
dikacangin.
dipandang remeh.
diejek.
dicela.
dihina.
dicopet.
dijambret.
disiksa.
dipukul.
dipaksa.

intinya, jika suatu hal yang terjadi pada kita itu tidak sesuai dengan yang kita harapkan. atau suatu hal *umumnya negatif* yang secara kebetulan terjadi pada diri kita. *kalo hal positif yang dateng, kayak menang lotre.. masa sih kita jengkel?* rasanya pasti jengkel dan kesal. pengin marah. hal ini nga harus sama seseorang, sama objek juga bisa. misalnya, udah ampir telat, eh mobil malah mogok nga mau distarter... mau nyalahin siapa? mau marah-marah ama siapa? ama mobilnya? emang ngaruh gitu?

semua orang pasti pernah dong ngerasain jengkel. lalu kesal. lalu marah. lalu benci. lalu sebal. lalu tidak suka. bahkan bisa sampai dendam tujuh turunan! *woah, jangan sampe deh..*

sekitar minggu yang lalu, tau-tau mobilku ditemukan penyok di bagian pintu supir. beberapa jam sebelumnya *sebelum mobil itu kuparkirkan di situ, tempat parkir biasa*, baret dan penyok itu belum ada. tapi, kata mereka *yang jagain lokasi parkiran itu* penyoknya udah ada sejak malam sebelumnya. *padahal malam sebelumnya aku menginap di tempat kakak, tidak menginap di parkiran itu seperti biasanya* rasanya jengkel sekali. tapi aku tidak punya bukti, dan bargaining power-ku juga rendah... kalau aku ngotot bahwa mobilku itu digesek oleh mobil mereka *yang jagain lokasi parkiran itu* yang diparkir bersebelahan dengan mobilku, bisa-bisa mereka tidak akan memberikan lokasi itu lagi untuk aku sewa. rasanya jengkel. tentu.

lalu, aku pulang... sampai di kos, aku menanyakan soal bajuku yang hilang ke pengurus kos *waktu itu, setelah dicuci, dia salah memasukkan bajuku itu ke loker lain... bayangkan susahnya mencari pakaian hilang mengingat jumlah kamar yang mesti diperiksa sebanyak 68 kamar!* rasa jengkel itu bertambah lagi.

lalu, waktu malam mau keluar makan malam sama bebe, aku ketemu sama salah satu penghuni kos yang nyebeliiin banget.. rasa jengkel itu nambah lagi.


lalu aku terfikir, kenapa banyak sekali orang-orang yang menjengkelkan di sekitarku? tapi nga lama kemudian, aku mulai terfikir lagi... kalau terlalu banyak yang menjengkelkan seperti ini, berarti yang salah itu aku. kalau aku bermasalah dengan terlalu banyak orang, berarti akulah si sumber masalah itu! masa sih seluruh dunia jadi salah dalam waktu yang bersamaan? nga mungkin kan? berarti cara pandangku yang harus diubah. supaya nga cepet jengkel. nga cepat marah.

kalau udah begini, aku mesti....
berdamai dengan diri sendiri.
melihat ke belakang.
mencari sisi positifnya. *ini sulit!*
menutup mulut. *ini lebih sulit!*
berdiam diri. *apa lagi ini!*
atur nafas.
pandang diri di cermin.
tersenyum.
kembali beinteraksi.
minta maaf. *nga mesti nunggu Lebaran, Natal atau hari besar lainnya kan? aku pernah denger kaya gini: meskipun kamu menjadi korban.. tapi kamu tidak 100% benar, jadi minta maaf itu perlu. minta maaf, percayalah, tidak akan membuat kita terlihat lemah.*
salaman.
tersenyum.


duh, panjang yah?
tapi emang sih, kejengkelan kecil bisa membesar dalam seketika.
jadi, sebelum proses untuk mendapatkan damai sejahtera menjadi semakin panjang.
segera selesaikan.

karna rasa jengkel terhadap satu orang bisa menyebar ke orang lain.
kalo lingkungan udah tidak menyenangkan,
kita nantinya jadi tidak merasa tidak nyaman lagi.
lalu pindah?
emang enak!?


*lagipula, berdamai itu bisa bikin tidur lebih nyenyak loh! *
posted by clodi @ 13:06  
0 Comments:
Enregistrer un commentaire
<< Home
 
 

after he took my hand and promised to share his life with me, i amazed that my life finally went straight to his heart..
after she's born, i learned to love my life..
the way they moved, the way they cried, the way they laughed, the way they did everything.. gave me strenght, gave me spirit, gave me hope!
i dedicate my life to the loving father and my lovely baby..
bisous!
About Me

Name: clodi
Home: South Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
About Me: ..an absurd human being sophisticated in her moods, having a horse sign reflecting elegance, independence, friendliness, and loyalty... yet helpful and constantly on the move, also enjoys experimenting with new things or meeting new people.
want to know me better?
Previous
Archives
Daily Clicks

Kutamitami-Lenteraku
UjungjariKu-BEBE
Blogger Family
Blogger Online Magazine

Media Box


| View Show | Create Your Own

Fellowship
Credits

Free Blogger Templates

BLOGGER